mas Sugih calon unggulan lurah di desa Kuru seakan tidak percaya dengan kejadian yang dialami mas Sugih kemarin masih sowan para kyai dan juga para guru besar di sana-sini untuk mendapat dukungan batin dari para guru, namun sekarang tergeletak lemas di salah satu rumah sakit.
Para pendukungPara pendukung mas Sugih seakan tidak percaya calon unggulan yang  kaya ini sudah njago lagi padahal masa jabatannya lurahnya baru berakhir tahun 2024 kelak dan inilah yang mereka katakan
 "lurah karena  garis keturunan", dulu bapaknya lurah terkemuka dua periode dan berhasik sukses mengangkat desa kuru yang kere menjadi desa kaya yang  mendekati nyata.
Kakaknya mas Sugih yakni mas Brewu sudah menjadi lurah di daerah Solo dan konon semakin nyata untuk di calonkan jadi pak camat besok di kemudian hari.
" kami melihat cahaya itu jatuh tepat diatas genting rumahnya" kata mas Gossip di warung angkringan
"saya juga melihat seperti burung gagak terbang di atas rumahnya" sambung mas Pecicilan menambah gayeng obrolan di angkringan yu Sumirah malam itu.
"aku tidak percaya, paling mas Sugih kecapekan" jawab mas  imbas-imbis kepada mereka yang berdebat.
"ini yang namanya perang tanding" kata mbah wongso di dekatku
"perang tanding mbah?" tanyaku penuh selidik
"tahu kan siapa lawan yang di hadapi mas sugih?'
Kami hamapir serempak menjawab
 " tahu, mas mantan tentara "
"ya, benar sudah hampir dua dan tiga periode ini kalah dan selalu kalah dengan mas sugih" imbuh mbah wongso meyakinkan kami semua
"lha hubungannya apa mbah?" tanya mas Gossip kepadanya
" mas Sugih kena teluh Brojo"
"tidak bisa, kami tidak percaya"
"paling kecapekan mbah"
"tidak kami percaya kepada dokter"
Mbah wongso melanjutkan  omongannya kepada kami
"aku sudah mengambil apa yang di antar teluh itu"
"apa mbah?'
"pecahan genting dan kaca"
"ah bah-mbah, womg di lempar ya pecah genting kacanya"
"kalau tidak percaya tidak apa-apa"
Semua pendukung mas Sugih seakan tidak percaya dengan kata-kata mbah wongso namun berita yang beredar lewat Wa grup menambah mereka sedikit khawatir
"kata tim dokter tidak ada penyakit yang ada di badan mas Sugih"
"ini paling teluh dari mas Mantan tentara itu"
Para pendukung semakin percaya dengan omongan mbah wonsgso dan semua akan bergerak untuk memberi pelajaran berharga kepada mas Mantan tentara itu untuk mengembalikan  teluh beling dan pecahan genting itu.
"semua tidak boleh termakna isu itu"kata mas koordinasi pemenangan mas sugih
"ini sudah terlalu mereka memakai teluh mas"
"tidak benar jangan bergerak kata bapak begitu"
"kami sudah siap mas"
"tidak bisa"
Semua yang marah dan emosi di tambah dengan kepercayaan yang aneh-aneh membuat semua ada yang kalap merusak rumah mas Mantan tentara.
Sementara Teluh itu menjadi nyata, kedua pendukung hampir bentrok antar pendukung menjadi nyata.
Mbah wongso tersenyum  ternyata teluhnya berhasil mengahancurkan kedua belaah pihak, namjn pihak  berwajib  berhasil menangkap mbah wongso dan semua menjadi terang adanya.
"mbah wangso alias mbah gelo  ini dulu lawan  caloan lurah bapak mas Sugih"
"mbah wongso masih dendam kekalahan tigapuluh dua tahun lalu di kobarkannya"
"dan ini menajdi nyata kita berseteru dan adu domba teluh itu benar adanya"
kata Babinmas dan  tentara menerangkan siapa provokator teluh brojo itu.
"aku sudah bilang teluh brojo itu benar adanya" kata mbah wongso sambil tertawa sendiri ditengah ketengangan kedua kelompok didesa malam itu'
Semua warga maklum adanya ketika ada cahaya merah menghantam rumah mas Matan tentara dan hanguslah rumah sang mantan tentara itu
"aku bilang apa?" kata mbah wongso terkekeh sambil ditarik tangan yang diborgol itu oleh  kedua polisi .
*teluh brojo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H