Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta yang Fitri (11) Kepada Ujung Senja

12 Mei 2023   16:34 Diperbarui: 12 Mei 2023   16:40 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jogja dalam angin yang diam

Sebentar panas

Sebentar hujan

Lepas

Orang berkata

Para ahli menyimpulkan

Tentang kemarau yang sudah datang

Kita hadapi

Dengan satu kata bijak

Baca juga: Baby Space

Entah besok dikota, didesa

Desahnya sama

Kepanasan

Mengapa kamu tebang pohon ramvutan depan rumahmu

Mengapa kamu hidupkan AC dirumahmu

Mengapa..

Lupa kitalah yang memulai

Hujan banjir

Kemarau kering kerontang

Seperti sang papa dihujan aturan tang cekik leher, bebak kaki dan tangan

Juga serasa lakban dimulut

Lupa

Ketika jalan tol berlubang langsung di tambal

Namun

Jembatan ambrol

Jalan kampung rusak

Tunggu musim hujan

Jadi kolam lele

.....lupa

....

Diam dijogja....12mei2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun