Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sayap-Sayap Patah Cendrawasih (07) Flash Back (Kembali ke Nol)

7 Mei 2023   09:31 Diperbarui: 7 Mei 2023   09:37 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                    

                                                                                                        Bab II

                                                                            Flash Back ( kembali ke Nol )

Ketika waktu tidak bisa kembali

Itu sebuah realita yang tidak bisa kita sanggah

Semua sudah menjadi sebagian takdirNya

Yang baik kita syukuri

Yang kurang baik itu adalah koreksiNya


Jogja menjadi saksi

Setiap perubahan walau sejengkal

Menjadi  semangat untuk tetap maju


Jogja dalam Mei yang pernah menjadi saksi 

Tentang berdarahnya demokrasi

Tentang waktu yang meminta lagi

Di ujung menuanya orde reformasi


Tanpa sadar kita lah yang harus tahu diri...


Jogja 6 Mei 2023

Jogja buatku menjadi saksi betapa waktulah yang menentukan segalanya, menentukan masa sekarang dan masa depan, bila kita bisa arif mengendarainya dan juga mampu menggunakannya.

Setiap detiknya adalah nafas untuk memulai walau pahit rasanya dan tidak ada yang mau membersamai kecuali cinta dn ketulusan hati itu ada benarnya walau sering orang menganggap aku halu atas semua ini.

" tidak bisa kata merubah dunia  karena harus ditulis walau aku sadar menulis tentang Jejak papua adalah sebuah pengalaman seperti menemukan hatinya para penyair di kolom sudut tulisan koran pagi ini.

Semua harus bisa dikendalikan termasuk mata ini sebab  semua karena memulai yang tidak biasa dan itulah yang entah mengapa aku akan menulis tentangmu di sana  tempat kam  Yan dilahirkan di tanah papua sedetail mungkin karena perjumpaan kita itulah yang membekas di hati ini

"Jogja menjadi tujuan kami untuk belajar"  itulah kata-katamu ketika kita bertemu waktu masa-masa pengenalan kampus kala itu

"Jogja adalah rumah kedua kami " jawabmu lagi

Aku jadi tahu kadar keintelektualan kamu dan kegigihanmu untuk belajar jauh dari tanah kelahiran dan juga dari orang tua.

Jogja seperti lampu yang selalu dipenuhi oleh laron dan itulah daya tariknya sampai kini dan aku sebagian dari laron itu bersama yang haus ilmu mencari ilmu di tanah kelahiran sendiri.

"Semua mempunyai cita-cita dan ingin semuanya tercapai "katamu di depan teman-teman ketika kakak senior menanyakan motivasi kamu belajar di Jogja walau dengan kerja keras dan itulah nampak dari anak-anak  timur ini, mereka mencari apa yang bisa  timba di semua lini.

"Cita-cita harus diperjuangkan " kata kakak senior membakar semangat kami sebagai mahasiswa baru kala itu.

" dengan niat tulus, dan perjuangan tanpa menyerah kaka" kata-kata tambahan yang membuat semura orang tertawa gembira saat itu.

Waktu  ternyata membuktikan dan kesungguhan akan menjadi sejarah inilah yang membuat orang kadang kagum dengan semua kegigihan para mahasiswa rantau dari Indonesia timur ini.

"Kami sama dan kita sama bersaudara" katamu  memberiku semangat baru

"Nanti aku bisa ajari kamu bahasa daerah asli Jogja"

" baik.." jawabmu singkat

"Benar lho" jawabku singkat lagi kepadamu

Aku memanggilnya Yan karena aku lihat di tag name waktu ospek tersemat nama  itu dan aku tidak peduli kata teman-teman cowok yang selalu memberiku semangat mendekati  seseorang yang berbeda secara fisik dan juga adat istiadatnya.

Aku acungi jempol dengan kegigihan anak-anak yang belajar di Jogja ini semangatnya itulah yang membuatku menjadi tambah semangat untuk kuliah lagi saat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun