Â
                                                    Bab II
                                      Flash Back ( kembali ke Nol )
Ketika waktu tidak bisa kembali
Itu sebuah realita yang tidak bisa kita sanggah
Semua sudah menjadi sebagian takdirNya
Yang baik kita syukuri
Yang kurang baik itu adalah koreksiNya
Jogja menjadi saksi
Setiap perubahan walau sejengkal
Menjadi  semangat untuk tetap maju
Jogja dalam Mei yang pernah menjadi saksiÂ
Tentang berdarahnya demokrasi
Tentang waktu yang meminta lagi
Di ujung menuanya orde reformasi
Tanpa sadar kita lah yang harus tahu diri...
Jogja 6 Mei 2023
Jogja buatku menjadi saksi betapa waktulah yang menentukan segalanya, menentukan masa sekarang dan masa depan, bila kita bisa arif mengendarainya dan juga mampu menggunakannya.
Setiap detiknya adalah nafas untuk memulai walau pahit rasanya dan tidak ada yang mau membersamai kecuali cinta dn ketulusan hati itu ada benarnya walau sering orang menganggap aku halu atas semua ini.
" tidak bisa kata merubah dunia  karena harus ditulis walau aku sadar menulis tentang Jejak papua adalah sebuah pengalaman seperti menemukan hatinya para penyair di kolom sudut tulisan koran pagi ini.
Semua harus bisa dikendalikan termasuk mata ini sebab  semua karena memulai yang tidak biasa dan itulah yang entah mengapa aku akan menulis tentangmu di sana  tempat kam  Yan dilahirkan di tanah papua sedetail mungkin karena perjumpaan kita itulah yang membekas di hati ini
"Jogja menjadi tujuan kami untuk belajar" Â itulah kata-katamu ketika kita bertemu waktu masa-masa pengenalan kampus kala itu
"Jogja adalah rumah kedua kami " jawabmu lagi
Aku jadi tahu kadar keintelektualan kamu dan kegigihanmu untuk belajar jauh dari tanah kelahiran dan juga dari orang tua.
Jogja seperti lampu yang selalu dipenuhi oleh laron dan itulah daya tariknya sampai kini dan aku sebagian dari laron itu bersama yang haus ilmu mencari ilmu di tanah kelahiran sendiri.
"Semua mempunyai cita-cita dan ingin semuanya tercapai "katamu di depan teman-teman ketika kakak senior menanyakan motivasi kamu belajar di Jogja walau dengan kerja keras dan itulah nampak dari anak-anak  timur ini, mereka mencari apa yang bisa  timba di semua lini.
"Cita-cita harus diperjuangkan " kata kakak senior membakar semangat kami sebagai mahasiswa baru kala itu.
" dengan niat tulus, dan perjuangan tanpa menyerah kaka" kata-kata tambahan yang membuat semura orang tertawa gembira saat itu.
Waktu  ternyata membuktikan dan kesungguhan akan menjadi sejarah inilah yang membuat orang kadang kagum dengan semua kegigihan para mahasiswa rantau dari Indonesia timur ini.
"Kami sama dan kita sama bersaudara" katamu  memberiku semangat baru
"Nanti aku bisa ajari kamu bahasa daerah asli Jogja"
" baik.." jawabmu singkat
"Benar lho" jawabku singkat lagi kepadamu
Aku memanggilnya Yan karena aku lihat di tag name waktu ospek tersemat nama  itu dan aku tidak peduli kata teman-teman cowok yang selalu memberiku semangat mendekati  seseorang yang berbeda secara fisik dan juga adat istiadatnya.
Aku acungi jempol dengan kegigihan anak-anak yang belajar di Jogja ini semangatnya itulah yang membuatku menjadi tambah semangat untuk kuliah lagi saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H