Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sayap-sayap Patah Cendrawasih (03): Alun-alun Utara Jogja Jadi Saksi

24 April 2023   05:51 Diperbarui: 24 April 2023   07:14 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah bamyak nyawa melayang

Sebagian adalah anak negeri sendiri

Alasan penyanderaan untuk picu sumbu api yang semakin besar, syah-syah saja

Itu resahku

....

Sayap-sayap patah  Cendrawasih  menjadi mendekati nyata karena niat segelintir kelompok yang ingin pisahkan diri dari ibu pertiwi Yan.

Aku tidak pernah ungkit "jasa" kami di Jogja yang jauh hari ingin tetap satukan papua dengan negeri ini. Alasan kebangkitan orang negro dan kulit hitam untuk menentukan nasib sendiri adalah bujukan maut kolonialisme baru lihatlah betapa sengsaranya kaum Aborigin di Australia dan kaum Mori di Selandia Baru. Kami orang Jawa tidak sepicik ini lihalah juga banyak negeri yang terlalu patuh kepada orang barat hancur karenanya, rakyat di adu domba dan itu nyata Yan.


Jogja 1961, Komando Trikora

Waktu harus diyakini kebenarannya Yan tentang gundah para pri bumi tqnah papua cobalah kita lihat realita ini tentang rapat akbar Komando Tri kora untuk merebut irian Barat dari tangan kolonialisme Belanda. 

Rapat itu ada di alun-alun utara Jogjakarta tahun 1961 dan itu nyata. Rapat yang diisi oleh Presiden pertama republik Indonesia Soekarno perintah komando untuk merebut Irian Barat kepangkuan ibu pertiwi.

 Jangan samakan dengan Timor timur yang lepas dari pangkuan ibu pertiwi masalahnya beda Yan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun