1 Maret 1949
Pagi itu suasana hening menunggu gauk (sirine) tanda waktu jam malam berakhir sebuah peristiwa serangan umum berlangsung dan pejuang bisa kuasi Jogja 6 jam sampai pukul 12 siang.
Peristiwa yang membuat mata dunia berpaling bahwa Belanda ingin kuasai Republik Indonesia lagi.
Semua orang sudah tahu siapa master mind dibalik semua ini dan siapa pelaksana lapangan yang paling utama. Bila kita sebut Jendral Soedirman, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Soeharto orang akan tahu itu peristiwa Serangan umum  (SO 1 Maret 1949).
Penetapan  1 maret sebagai hari penegakan kedaulatan Nasional seakan meneguhkan bahwa kemerdekaan itu hak segala bangsa dan penjajahan diatas dunia harus dihapuskan (nukilan pembukasn UID 1945).
Jogja pernah menentukan
Saya sebagai orang asli Jogja sungguh bangga dengan penetapan 1 maret sebagai hari penegakkan kedaulatan nasional adalah sebuah penghargaan luar biasa bagi kami untuk memghargai peran besar rakyat dan penguasa Jogja untuk lindungi RI yang masih berusia 4 tahun.
Jogja sangat menentukan kelanjutan pemerintahan RI kala itu dan itu tidak bisa terbantahkan sejarah kontemporer saat ini.
Sebagai orang Jogja wajib untuk bisa menyambutnya dengan penuh suka cita dan juga penuh semangat.
Jogja bukan sebutan individu semata karena banyak tokoh nasional yang dulu sekolah dan kuliah disini. Namun sebutan jamak untuk bisa memahaminya.