MD anak seorang (mantan) ditjen Pajak yang menganiaya D anak pengurus GP Ansor mencapai klimak dengan dicopotnya Ayah MD oleh menkeu dan kasusnya merembet ke tersangka lain (disarikan dari berbagai media)
Belajar dari pengalaman era kini banyak orang gampang viralkan sesuatu apalagi yang negatif.Â
Kasus penganiayaan "bukan lagi biasa' apalagi direkam dengan hp beberapa kasus korban luka sampai meninggal bila saya runut di Jogja sedang trend penanganan "klitih".
Nampaknya akarnya adalah kesombongan dari  anak muda dan pencarian jati diri yang keblinger tanpa tersalurkan arahnya.
Peran media massa(sosial) kekinian sejatinya bisa mengungkap "black cases" seperti ini.
Namun media massa(sosial)bisa jadi pemicu prilaku anak muda agresif apalagi orang tuanya punya kedudukan dan oranf kaya lagi belagu dam tidak benar pergaulannya.
Salah satu contoh di Jogja tertangkapnya para klitih (yang bela diri salah tangkap) karena aniaya anak anggota DPR kebumen hingga tewas masih berlanjut dipengadilan Jogja.
Salah satu contoh arogansi kaum muda yang bisa kita ambil contoh penyerangan dengan senjata tajam di titik nol jogja (sudah tertamgkap).
Beberapa contoh ini bisa jadi pelajaran buat kita tentang unggah ungguh,tata krama dan benar dalam bergaul.
KetegasanÂ
Sungguh keputusan menkeu untuk copot jabatan bapak MD adalah patut ditiru oleh pejabat lain.
Artinya bisa jadi setelah kasus Sambo tmaka hati-hatilah bagi pejabat bila anaknya berulah orang tua kena getahnya adalah nyata juga.
Bila mungkin malah undur diri bila keluarganya tersangkut kssus kriminal
Namun masih banyak pejabat  yang tidak mau gentle akui salah  ini dam sombong karena jabatannya masih banyak dab.
Anak polah bapa kepradah benar adanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H