Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

2023 End of Orde Machine: Belajar dari Jogja

11 Februari 2023   18:08 Diperbarui: 11 Februari 2023   18:17 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar (data) dari Jogja
provinsi miskin (data BPS 2022) dan data di Kabupaten makmur sleman penduduk hanya mentok sma (BPS 2022)Semoga Jogja tidak menjadikan Kota pendidikan yg mulai meredup kare perubahan nyata kearah  jadi kota industri pariwisata.

Data yang membuat semua berkerut jidatnya sebab lembaga BPS adalah lembaga kridebel yang terpercaya bagi negeri ini.


Bisa jadi di 2023 inilah berakhirnya tatanan mesin (orde) karena mekanisasi sudah mulai tergantikan di jagat yang mulai membelah antara jagad maya dan nyata. 

Namun mekaniksasi yang mulai tergantikan elektrikisasi mulai nyata didepan kita dan tidak bisa menolak. Kasua viralnya video klitih di titik nol Jogja menambah "kampanye buruk" bagi pemuda yang mau sekolah dan kuliah disini.


Sebab sebagaimana data BPS yang memyatakan DIY adalah propinsi termiskin (dipulau Jawa) data valid yang perlu di kiati bukan umbar pernyataan pembelaan.

Semoga bukan pertanda ibarat Bukan tikus mati dilumbung

Setelah isu klitih ada data bahwa hampir 10.000 lulusan SMA di kabupaten Sleman (yang termakmur di jogja) memutuskan tidak lanjutkan kuliah (kata bupati sleman di Harian Jogja)menanggapi data BPS dan memgakuinya.

Klitih dan kemiskinan itu tidak ada hubungannya  namun di sini nampaknya ada aksi dan reaksi yang tentu saja meresahkan warga. 

Soal data kekinian yang saya hubungkan adalah fenomena gamangnya para pemuda dalam menangkap situasi kekinian yang dinamis ini. "Magang gali" bisa jadi juga merupakan sebuah fenomena negatif dari residu kota pendidikan ini.

Ungkapan keprihatihan dari pejabat setingkat sekda bukan sebuah solusi walau pelaku sudah tertangkap (Kr jogja) namun nilai aman itu yang belum terobati.

Jogja memang diambang perubahan nyata  diera dan tahun baru 2023 perubahan dari kota pendidikan menjadi kota pedestrian sesuai amanat UNESCO seakan menasbihkan bahwa perubahan itu nyata.

Banyak orang pintar yang ada disusini juga banyak orang yang pernah kuliah disini namun semua seakan diam ketika isu kemiskinan, klitih dan kuranf minatnya anak-anak Jogja untuk kuliah karena faktor niat dan ekonomi keluarga mereka.

End of Orde Machine memberi pertanda harus di segera mulaikan orde elektrijidasi di segala bidang demi penibgkatan dan juga perubahan sosial dan kemasyarakatan di Jogja.

Saya coba berpikir jernih inilah kesempatan terbaik untuk perubahan tata sosial dan budaya tanpa tinggalkan nilai tradisi dan budayanya.

#belajar dari Jogja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun