Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiket Surga

1 Februari 2023   11:52 Diperbarui: 1 Februari 2023   11:58 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"lah bagaiamana demi indahnya kota amarta to ?"

Aku mau tahu harga pupuk dan baeras hari ini?"

"semua beres hanya.."'

"hanya?"

" banyak  lahan pertanian tergusur tol  den mas"

" ganti untung atau ganti sawah?'

"beres ganti untung.."

"dan lalu mereka nganggur?"

"demi PSN  kita harus korbankan mereka.."

"pantesan kita miskin...."

Arjuna hanya marah dan marah di hatinya ternyata akar kemiskinan itu juga dari kerajaan juga , banyak pejabatnya pada ngeles dan menolak Amerta di cap miskin walau keadaan ternyata benar adanya, ketika sang Arjuna menyamar jadi rakyat jelata di lihatnya banyak rakyatnya yang miskin tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Namun di lihtanya juga para pejabat yang kayaa raya dan pengusaha dan sedulur yang karya itu pada miskin hatinyaa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun