Ora nyana ora ngiro Jogja provinsi termiskin di pulau jawa?Â
Njur kepiye iki?
ora isin po? womg kene gudange wong pinter?
Tiga pertanyaan yang seketika muncul dari benak saya ketika membaca data BPS dari beberapa koran lokal yang terbit di Jogja dan inlah yang membuat saya terpicu untuk menulis artikel ini.  Semua karena data dan semua berpaling pada data BPS dan mungkin bisa jadi ada data baru lagi yang mengatakan " kemiskinan" di  Jogja sudah sedemikan meresahkan saya sebagai wong asli Jogja.
Ini masalah konsumsi kata pejabat BI disalah satu koran yang terbit di jogja pagi ini, kok bisa karena kita  di Jogja tidak sebesar tempat atau wilayah lain dalam tingkat konsumsi beda sekai gain gini nya katanya ( tribun jogja sabtu 21/1/2023)
Bila masalah data di Jogja banyak pakarnya pertanyaan saya kemana itu larinya dana Keistimewaan dan juga dana desa? dan juga kemana itu kontrubusi trilyunan rupiah proyek strategi nasional ( PSN) apakah sudah mulai dapat meningkatkann GDP di Jogja tau ekstrimnya dibuat bancakan siapa kok rakyatnya jadi miskin seperti ini?
Memang UMR di jogja rendah banget sepertinya sama tetangga kabupaten saja kita masih rendah dan terus terang disini tidak ada dan banyak pabrik yang bisa menyerap banyak pekerja seperti di Solo, Â Semarang bahkan Magelang!
Kita kalah telak dalam investasi yang banyak orang bisa bekerja di situ, wong jualan kaki lima saja banyak yang di gusur dan ini bisa jadi buat gusar dan harusnya pejabat di Jogja harus mikir ini bukan masalah kurangnya peluang kerja di sini namun ada beberapa faktor yang  luput dan terlupakan bahwa Jogja sedang berubah !
1.Perubahan sosial setelah pandemi corona
2.Perubahan dari kota pendidikan menjadi industri pariwisata