Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono

3 Januari 2023   13:47 Diperbarui: 3 Januari 2023   14:05 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku baru ngeh dan tahu ternyata judul tulisan ini bila dibahasakan Indonesia adalah begitu ya begitu tetapi jangan begitu (terjemahan bebas)

Itu pameo atau ungkapan Falsafah Jawa yang maknanya dalam banget. Saya mau munculkan di tulisan awal tahun 2023 ketika sebuah permainam lato-lato atau nok-,nok bisa memjadi daya tarik bapak presiden dan gubermur Jawa barat  (detik com).

Saya tidak mau bahas nok-nok atau tok tok itu yang pernah jaya waktu era 1960an, 1970an 1990an dan awal 200an saya sebagai generasi 1970an sudah familier dengan permainan ini.

Konon sebelum gestapu 1965an meletus permainan ini pernah jadi tanda "getikan ndas" saling berbenturan di masuarakat terjadi ketika meletus pemberontak PKI.

Lalu mengapa permainan ini muncul lagi akhir 2022 dan awal 2023 yang jelas menuju hajat dalam pemilu raya 2024?

Pernyataan yang saya anggap tidak ada dasarnya, namun terus terang permainan kuno ini ada jaya dan pasang surutnya adalah nyata adanya!

Bila sebagai salah satu tanda terserah siapa dan prasangka yang menilai bagiku saja biasa saja.

Namun lato-lato bisa memecah suasana batin anak-anak, remaja dan bahkan orang tua senang.

Ini bisa saja sebuah perayaan kebebasan dari pandemi yang mencekam kita dan ini juga sebuah alternatif untuk bebas gadget.

Bisa jadi hanya sesaat

Benar bisa jadi permainan lato-lato ini hanya sesaat saja, namun efek gembira dan juga efek olah raganya mengena juga dan efek medsosnya juga tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun