Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Berpayung di Pinggir Pantai

28 Desember 2022   13:44 Diperbarui: 29 Desember 2022   07:38 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis manis berpayung dipinggir pantai

Pantai putih sedikit berkarang

Ada debur ganas ombak pantai selatan

Gemuruhnya menyapu bukit karst

Nguyahan

Ngobaran

Ngrenehan

Jadi saksi bisu kita berdua

Gadis manis berpayung dipinggir pantai

Semua tersenyum santun

Dalam khusuk syukur

Indahnya Alam qaruniaNya

...28122022

Setelah melihat indahnya Bali van Jogja di Ngobaran berlanjut di panrai Nguyahan. Semua terpaku. Takjub indahnya bentang alam ini.

"Naik kapal 30 ribu saja perorang"

"Ikan goreng perkilo 50 ribu saja"

Semua ditawarkan termasuk ongkos parkir yang murah itu.

"Semua harus bisa terjawab"

"Tentang persoalan apa mas?"

"Tentang siapa pemilik alam raya ini"

Aku belum sempat ucapkan kata cinta itu.

 Cinta kepadamu

Gadis manis berpayung dipinggir pantai

Ada rasa yang tertinggal

"Pantainya mini"

Gumanmu kepadaku.

"Kota jogja jauh dari sini mas?"

"Ada puluhan kilometer"

Jawaban yang tidak kamu percaya dan melongok aplikasi map di hpmu

Aku tidak habis mengerti

Lupakanmu

Minggu-minggu sunyi diakhir Desember ini

Sudah kulupa sampai...

"mas kita boleh jumpa lagi to?"

"Boleh..,"

"Istri tidak cemburu?"

"Tidak..'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun