Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kue Jahe mba veronika

26 Desember 2022   05:40 Diperbarui: 26 Desember 2022   05:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kue jahe itu ada di meja stoples dan toples itu berwarna pink lagi, aku tidak tahu siapa yang memberikannya kepada kami.

"Mas ini dapat kue"

"Dari siapa sayangku?"

"Tetangga baru"

"Ada yang barusam pindah?"

"Ya mas sepertinya rumah diujung sana' "oh "

"Dua rumah dari sini"

Sungguh suatu kebetulan rumah kosomg itu dibeli, halamannya agak luas dan mungkin orang yang berada dan berduit saja yang bisa beli.

Sungguh Dinginnya desember 2022 ini ingatkan aku masa-masa sekolah menengah atas kenangan penuh ceria  itu diujung desember yang penuh makna.

Semua harus menerima adanya dan harus takluk pada takdir yang kami semua tidak bisa menolaknya.

"Jalan yuk"

"Malioboro lagi?"

",yo to piye to mas?"

Tempat nongkrong anak 1990an yang enak buay kami.

Sering bersepedaan rombongan dan aku sering juga bersama-sama teman cuma cuci mata  saja.

Masa yang aku kenang ketika aku mendwngar celoteh anak-anak dijalan depan rumah waktu mau ke sekolah.

Dua hari jelang perayaan semua tetangga diberikan kue jahe, dan aku sepertinya tak asing lagi ketika istriku menumjukkan foto selfi dengan pemilik rumah baru rumah itu.

"Namanya mba vero mas"

"Vero?"

"Veronika"

Ups aku jadi teringat masa SMA dulu foto itu ingatksn aku.

Aku duam terpaku roda waktu ternyata sedang mengujiku.

"Besok kita di undang syukuran"

Aku hanya mengangguk dan duam seperti apa wajah Vero sekarang  aku ridak bisa menebaknya.

"Semua perbedaan tidak bisa halangi"

"Hanya waktu dan takdir"

"Takdir mas?"

"Selurus Malioboro ini"

"Tidak "

"Aku ya"

Semua jadi saksi ketika perasaan itu sudah lama hlang pertemuan sebagai orang berbeda dan jadi diri adalah sebuah ujianNya.

'Ini mas mba vero"

"Oh ya?"

"Veronika"

"Sayyid"

"Maaf bu .bapak ini teman sma saya duku"

Semua jadi pecah suasananya dan ramai karena teman-teman SMA juga dundang saat syukuran itu.

Dan semua jadi nyata

"Benar teman SMA?"

"Ya sayangku"

"Yo wis.."

#26122022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun