Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kanjuruhan 01102022

5 Oktober 2022   11:59 Diperbarui: 5 Oktober 2022   12:06 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pri/alsayyidja

Bukan padang kurusetra yang makan korban banyak

Dalam damai

Semua terhenyak

Bukan salah siapa

Atau menghukum siapa

Karena setiap niat

Adalah doa terbaik

Banyak yang kehilangan

Baca juga: Sang Pelukis Kiri

Ibu kehilangan anak tercinta

Dalam luruh anak jadi yatim piatu

Bapak tak percaya itu pamit terakhir sang anak.

Istri tidak tahu suami dan anak tepat didepan mata terampas nyawa

Kawan

Di surga tidak ada bola

Namun sayangku

Allah swt, Tuhan yang maha esa tahu

Semua ada adalah takdirNya

Tak terkecuali 

Kepada orang-orang yang kita sayangi

Juga kita cintai

Siapa yang bernyawa akan kembali

KepadaNya ketika semua tiba waktunya

Kanjuruhan 01102022

Saksi tamaknya kita

Fanatik berlebih

Rating media

Tuntutan sponsor

Sombongnya kita

Tentang jabatan

Aksi

Cobaan

Ketegasan dan ketegaran kita

...di UjiNya

Kanjuruhan jadi saksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun