Sri wagi parfum danaca kantormu melenakan bahwa wangi keringat buruh dan juga guru honorer kamu lupakan juga padahal kamu dulu dosen dan kamu tahu betapa sengsaranya ketidak pastian ini dan kamu harus tahu.
"kamu senangnya nulis keluh kesahmu sendiri mas, " kata istriku
"daripada demo di jalanan" sahutnya pendek
"Semua tidak bisa  diam mas, sampai titik dimana semua harus bekerja keras untuk mendapat makan untuk esok pagi atau mulai besok padi kita puasa senin kamis" jawab istriku lirih kepadaku
"Dulu lupa saat turunkan Orde Baru semua berharap ekonomi baik dan sampai presiden ke tujuh ini semua mblenjadi kampanyenya dan lupa rakyat"jawabku singkat
"sok demokratis dan demo untunngnya apa mas?" tanya istriku membuat aku malu karena ijazah sarjanaku sekarang nganggur aku hanya ikut ojek online dan itu terpukul lagi dengan naiknya BBM saat ini sungguh.
"bila ada yang naik akan di turunkan  adalah alamiah" sahutku lagi
"tidak juga mas" jawab singkat istriku
Semua kekalutan bisa jadi tidak sperti fim-film daram politik di bioskop namun semua ini nyata dan tidak bisakah pengausa mengerem lagi syahwat menaikan komoditas umum lainya??
Tanya sri...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H