Ramalan Jaya baya tentang meletusnya gunung selamet dan terbelahnya pulau jawa serta kiamat kolosuroto sebenarnya sudah dekati nyata.
Meletusnya gunung semeru di lumajang semakin orang dekat dengan predeksi zaman kolosuroto seperti ramalannya prabu Jayabaya.
Namun sebagaian percaya meletusnya gunung semeru di lumajang itu adalah "bel"berakhirnya wabah global virus covid 19 yang nggilani itu.
Walau endemi seratus persen belum di akhiri namun pertanda baik itu mulai nampak sekarang.
Kembali ke ramalan pulau jawa terbelah jadi dua sebenarnya ada makna tersirat dan tersurat.
Bila kita melihat orde infrastruktur era presiden Joko ini nampaknya"ambisi" untuk membelah pulau jawa sudah jadi nyata!
Pertama terhubungnya ruas jalan tol Jakarta Surabaya yang panjang dan lebarnya lebih panjang dari jalur kereta api.
Kedua tentang makna tersirat dan tersurat nampaknya tetap orang keturunan jawa yang kuat untuk punya pengaruh dan punya khans kuat untuk maju RI Â 1 2014 kelak.
Namun kita tidak bisa lupakan tentang bila kelak benar gunung selamet kelak meletus bencana besar itu benar adanya, besar sab korban akan banyak bukan ramalan belaka.
Makna lain di seputar terbelahnya pulau jawa adalah rusaknya lingkungann dipulau jawa dan juga merosotnya kehidupan setelah pindahnya ibukota RI ke Kalimantan kelak.
Bagaimanapun sebuah ranalan adalah sebuah kata puisi, serat atau predeksi yang bersifat metafora dan mudah ditafsirkan demi sebuah kepentingan keuasaan belaka.
Kepentingan politik, sosial, budaya dan ekonomi (kita yang tafsirkan terserah anda).
Namun jangan percaya kepada ramalan kecuali ramalan togel atau hasil balapan kuda dan taruhan  judi bola.
Namun ramalan Sang Prabu Jayabaya ini sangat elegan dan cair maka saya simpulkan pulau jawa tahun 2022 ini sudah terbelah yakni terbelah Jalan tol yang efeknya  sosial ekonomi dan juga budaya serta efek politik imbasnya!
Semua kembali kepada anda dan tetap percayalah kepada sang maha kuasa sekalian alam ini.
#sayyidj
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H