Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mak Banteng Lupa Kahanan

21 Juni 2022   21:08 Diperbarui: 21 Juni 2022   21:19 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sungguh semua keputusan untuk calonkan capres 2024 harus berasal darinya "

Lupa ternyata setelah jelas kemenangan ditangan mak banteng lupa bahwa kepercayaan dirinya ternyata dibawa ke "apa-apa"harus lewat keputusannya.

Angel' sebenarnya ketika semua partai berkoalisi seperti KIB dengan capres yang masih samar-samar serta Nasdem yang sudah elus tiga jagonya, sementara PKB dan Gerinda sudah berkerjasama.

Nampaknya partai banteng masih PD (percaya diri) karena litbang Kompas dan Survei masih unggulkan partai warisan Bung karno ini leading dalam berbagai survei.

Koalisi, kerja sana dan PD itu beda!

Sungguh apa arti sebuah kata dan tulisan sebab mak banteng masih percaya diri untuk tampilkan "joko-joko" terbaru kelak untuk teruskan "pembangunan" mode Orde Infrastruktur (OrFra) yang kelak "mewariskan dan meneruskan "proyek IKN yang akan dimulai medio Agustus 2022 ini.

Mak banteng masih PD dan optimis kelak 2024 partainya menang lagi taruh masih di empat besar dengan partai Golkar, Gerinda dan demokrat serta Nasdem .

Kepercayaan dirinya semakin menjadi ketika "semua harus dimenangkan"dan semua kader tidak boleh main dua kaki dan bila begitu "bermanuver"langsung dikeluarkan sari partai!

Wow sekelas Soeharto pun tidak sebegininya dan kita juga harus belajar dari tumbangnya golkar setelah 32 tahun berkuasa.

Maka kerjasama Gerinda dan PKB nampaknya "ancaman serius"bagi paryai banteng ini.

Tidak seserius KIB yang mudsh ditekurk dengan "modal dan kekuasaan"serta jabatan menteri!

Nampaknya politik "dikuyo-kuyo partai"

Dan kampanye gratis buat GP sengaja untuk hadang Anies dan Andika pratama yang jelas "masuk'dalam lingkaran pikiran waras rakyat untuk  milih ielak.

Nampaknya slogan wong cilik sudah dilupakan mak banteng dan sungguh memprihatinkan  adalah kepercayaan diri dan tingkat ke PDan mak bantenglah yang sesungguhnya "jantung penggerak"partai banteng ini.

Perlunya membuka diri bahwa semya ini ada batasnya dan kefanatikan grass roit harus dipertimbangkan untuk sebuah keputusan politiknya kelak.

#sayyidja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun