Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pancasila Ikuti Zaman atau Dilupakan

1 Juni 2022   07:16 Diperbarui: 1 Juni 2022   07:20 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila mengikuti zamannya atau dilupakan

"Jangan sekali sekali meninggalkan sejarah" kata bung Karno

Mereview Pancasila sebagai ideologi bangsa dengan isu kekinian adalah seperti melihat kembali sejarah lahirnya (ide) dan gagasan yang diutarakan Soekarno pada sidang perumusan landasan ideologi negeri ini.

Perumusan yang seru adu gagasan dan ide yang terkenal dari beberapa rumusan adalah rumusan Muhammad Yamin dan Soekarno dan tidak menafkan yang lain juga pata founding father inilah peletak dasar ideologi Pancasila yang hingga kini kita pakai sekarang di bumi NKRI ini.

Pancasila yang berbhineka tunggal ika adalah sebuah realita untuk hadapi tantangan zaman dalam perang ideologi di dunia ini.

Peran ideologi yang njamani ikuti zaman adalah sangat diperlukan untuk tetap bisa eksis di persaingan ideologi, informasi dan tujuan global yang menariknya adalah perang untuk kebutuhan pangan dan pengaruh  modal yang gerogoti juga ideologi kita ini.

Karena generasi "Z"sebagai generasi jempol dengan kemudahan teknologi informasi seakan melupakan lagi ideologi Pancasila ini dan ternyata inilah yang menyebabkan adanya kurikulum Merdeka yang intinya memerdekakan pelajar dan mahasiswa untuk menuntut ilmu tanpa lepas dari sebagai pelajar pancasila dan juga mahasiswa yang pancasilais juga.

Karena gerusan kemajuan teknologi dan informasi juga dampak wabah global (covid 19) membuat kita tidak fokus lagi sedikit terlena karena gempuran  ideologi KPop dan barat yang utamakan kapitalisme dan modal asing telah masuk ke ranah anak-,anak muda lewat medsos tanpa mereka sadari.

Tidak salah bila BIP juga akhirnya menggunakan medsos untuk "kampanye lagi" memperkuat peran ideologi Pancasila ini.

Karena mereka sadari medsos ibarat pisau bermata dua dan inilah mengapa medsos sekarang juga dipakai oleh badan pemerintah ini untuk masuk ke ranah generasi Z sebagai "jempol" yang mudah diajak sesuatu lewat medsos.

Membendung faham "medsos" bukan hal mustahil tetapi menjadikan ideologi Pancasila bisa menyesuaikan diri dalam ranah kekinian adalah wajib hukumnya.

Ibarat hewan bunglon maka sekaranglah peran ideologi Pancasila dapat menyesuaikan diri ke ranah kekinian bukan membendung tetapi ikuti alur dan aliran perkembangan zaman yang dipengaruhi teknologi informasi, kapitalisme, ketahanan pangan(kasus minyak goreng) *, isu perang dan wabah penyakit global semacam Covid 19 dan hepatitis akut

Nampaknya ideologi pancasila bisa ingatkan generasi sekarang akan pentingnya jati diri dan benteng moral dari pengaruh ideologi asing yang mudahnya menyusup lewat medsos dan budaya.

Bila trend ini tidak diterima oleh generasi sekarang alamat pancasila akan ditinggalkan karena tidak viral dan menarik lagi

#sayyidj

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun