Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Demi Waktu (5): Menuju Lailatul Qadhar-Mu

24 April 2022   17:23 Diperbarui: 24 April 2022   18:18 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Medio 2019 adalah titik awalku aku biasa sajs atas segala keinginan lumrahlu sebagai anak remaja, hp baru, motor modif kekinian, nongkrong di warung koboi atau mie serta uang saku yang berlebih. 

Aku sedikit tahu tentang OSIS organisasi resmi sekolah kami berhubung sering nongkrong aku tahu ada OSIS bayangan yakni geng sekolah kami tanpa sepengetahuan guru dan kedua orang tua kami saat itu.

Sampai semua itu sedikit berubah ketika sebuah acara olah raga yang kami ikuti membuat anak-anak sekolahku terasa terintimodasi oleh sekolah lain bahkan ada yang kena keroyok, isu itu seakan membuat darah muda kami bergejolak.

Saling ejek di lomba olah raga dan seni berlanjut di media massa dan akhirnya sekelompok kecil geng kami berani saling tantang dan clash akhirnya terjadi diantara geng antar sekolah kami.

Semua sudah terjadi pergumulan, perkelahian dan perang geng serta pengeroyokan seakan tiada henti

"Geng sekolah kita harus lebih disegani dan harus berani hadapi lawan sekolah lain"kata terakhir ketua geng kami sebelum nafasnya berakhir kena tebas musuh geng dari sekolah lain. Inilah awal dendam sekolah kami yang tidak bisa selesai hingga kini.

"Kami bukan anak baik tetapi kami akan menjadi yang terbaik untuk semuanya"

Slogan yang ternyata semakin memicu kami brutal balas dendam tanpa sebab walau pembunuh  ketua geng kami sudah ditangkap kami tetap dendam kepada geng pesaing kami.

Ketika waktu begitu penting dan menghargai nyawa orang lain seperti menghargai diri sendiri itulah yang sekarang membuatku sadar semua waktu tidak mungkin bisa kembali lagi!.

....

Malam kemuliaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun