Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ustadzah Mumpuni Dialek Jawa Puwokertonya Itu

8 April 2022   23:33 Diperbarui: 8 April 2022   23:57 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ustadzah Mumpuni dialek Jawa Purwokertonya itu

Ustadz/pendakwah panutan menurut saya  ustadzah Mumpuni yang terkenal di seantero  wilayah jawa tengah bagian selatan, karena beliau adalah pendakwah dari kota Purwokerto yang terkenal bahasa ngapaknya tersebut.

Mengapa saya memberinya label panutan, karena gaya bicara nya yang ceplas-ceplos dan berisi kehidupan sehari-hari yang lagi trend pun di olahnya menjadikannya hidup ( gaya luga ini tidak di buat-buat dan inilah yang saya suka).

Walau bahasa jawa ngapaknya terkenal  di seantero medsos yang di gunakannya untuk ekplositasi keadaan kini dan kekinian jumlah penonton live ( secara langsung banyak juga ) baik offline maupun online juga.

Saya berani memberinya gelar panutan, karena seorang Mumpuni sebagai ustadzah gaya bicaranya lugas dan tanpa dibuat-buat  guyon khas Purwokerto dengan bahasa ibu ( Jawa ) yang membuat para pria dan wanita takjub dengan wawasan membangunnya yang membuat orang termotivasi lebih baik hidupnya dengan contoh pengalaman kehidupan sehari-hari yang mana diangkatnya menjadi sebuah periode video pembelajaran tanpa menggurui dan juga membuatnya terpelajar dan mampu dicerna oleh orang awam bahasa yang dipakainya mendekatkannya dengan audiens itu yang saya suka.

Membuat orang senang dan gembira bila mengikuti ceramahnya tanpa merasa kita di guruinya dan itulah mengapa saya begitu menjadikan panutan  sekali lagi karena gaya tuturnya tentang pengalaman dan  serta kepintarannya dalam mengolah kata sesuai ilmu agamanya di terapkan dengan baik dan dapat di cerna dengan lancar oleh para penikmatnya sampai saat ini.

Eloknya semua orang yang melihat langsung atau melihat live di medsos seakan terbius oleh gaya penuturan dan isi dakwahnya cukup mengena itulah yang saya anggap cerdas dalam mendakwahkan agamanya dan menyiarkan kebaikan bagi sesamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun