Menguak sejarah kontemporer yang selalu ikut siapa yang berkuasa (02)
"Ada penyebutan 48 kali di naskah akademik yang ditulis oleh para ahli"jawab Menteri pertahanan Mahfud MD.
Saat ditanya media massa tentang dugaan penghilangan nama Soeharto (presiden kedua RI dan pelaku sejarah Serangan umum 1 Maret 1949) sumber detik dan kompas.com.
Saat Keppres no 2/2022 tentang tanggal 1 Maret sebagai Hari Penegakkan Kedaulatan Nasional
Inilah isyu hangat sejarah kekinian yang kebetulan sejarah pelakunya sama Soeharto mantan Jendral pangkostrad yang berhasil menumpas pemberontakan PKI sebagai pengemban Supersemar yang dibuat presiden Soekarno.
Soeharto yang sungguh kontroversi dalam menjabat 32 tahun sudah tentu juga membuat sejarah sendiri menurut pemerintahan saat itu (Orde Baru)
Sebagai pengganti Orde Lama era Soekarno dan "pembelokan sejarah" juga menjadikan dirinya adalah" seorang bintang" karena berhasil menumpas Pemberontakan PKI adalah sebuah ide edukasi yang penuh rekayasa.
Rekayasa yang entah kebetulan atau hampir sama di ujung pemerintahan orde Reformasi ini sedang ada pengkajian kembali dan penelaah ulang peran Soeharto di kedua peristiwa penting di negeri ini.
Hasilnya seperti yang telah di kepreskan oleh presiden dan ditemukan nuansa baru serta data baru dalam episode serangan umum 1 Maret 1949.
Ini hanya sebuah perbandingan ruang dialektika bahwa semua sejarah itu bisa ditulis ulang dengan data dan fakta temuan terbaru tentu saja sesuai dengan penguasa saat ini