Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Nasional (01)

26 Februari 2022   17:51 Diperbarui: 27 Februari 2022   05:14 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejak SO 1 Maret 1949, Peran media dan  tokoh sesuai zaman dan penguasa (01)

Peristiwa yang orang menyebutnya serangan dan pengambilalihan kekuasaan republik Indonesia atas agresi militer belanda di ibukota perjuangan Yogyakarta sebagai penentu untuk kembalinya kedaulatan republik Indonesia yang saat itu baru genap empat tahun sejak diproklamasikan 17 Agustus 1945.

Usulan dan tindak lanjut pemerintah untuk menetapkan tanggal 1 Maret sebagai hari kembalinya Kedaulatan negara dan sebagai hari libur nasional.

Usulan ini bak gayung bersambut dengan diadakannya sosialisasi dan seminar serta telaah akademis baik online maupun offline sungguh banggakan peran Jogja sebagai salah satu penentu kembalinya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ke pangkuan ibu pertiwi.

Waktu menentukan bahwa fakta dan peristiwa sejarah ini sebagai bersatunya rakyat dan pemimpin serta para tokoh yang berpengaruh saat itu untuk memanfaatkan situasi saat itu.

Sungguh peristiwa bersejarah Serangan umum 1 Maret 1949  yang dapat menjadi inspirasi besar bagi pejuang untuk mempertahankan kedaulatan dari agresi militer Belanda 1945-1949.

Peran media sungguh menentukan bagaimana radio darurat  di kawasan  dusun Balong Gunung kidul mewartakan kejadian tersebut.

Peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 ini juga secara tidak langsung diberitakan media asing yang sedang meliput perundingan KTN yang berlangsung di hotel Garuda saat itu.

Peran kurir dan telik sandi untuk menginformasikan rencana penyerangan kota jogja itu juga signifikan sekali saat itu.

Sebagian besar juga keberhasilan serangan umum dilandasi berhasilnya para pencetus ide serangan umum yang ternyata dulu tidak pernah disebut diera pemerintahan Orde Baru yakni Sri Sultan Hamengkubuwono IX l, Panglima jendral Soedirman, letnan kolonel Bambang Hoegeng dan pemimpin operator lapangan Soeharto  serta pemimpin dan komandan  setiap werkheiser juga siapa komando yang membuat bersatunya rakyat dan tentara nasional saat itu untuk melawan agresi Belanda saat itu.

Saat ini proses mengembalikan kebenaran tokoh dibalik serangan umum dan ini sedang digali untuk mencari kebenaran yang belum dimunculkan sejak Orde Baru berkuasa.

Munculnya Orde reformasi akhirnya menguak semua kebenaran itu dan setiap orde ada sejarah pembenarannya adalah benar adanya sebab itu koreksi data memang perlu walau tidak bisa mengubah sebuah sejarah yang sudah dan telah berlangsung.

Semoga perjuangan untuk menetapkan 1 maret sebagai hari peringatan kembalinya kedaulatan NKRI bisa terwujud dengan cepat dan yakin untuk peringatan 1 Maret 2022 bisa diperingati secara nasional sebagai hari kedaulatan negeri Republik Indonesia.

Sebagai warga Yogyakarta yang merupakan wilayah penentu kedaulatan negeri ini saya bangga atas semua ini terlepas alasan kebenaran dan pembenaran setiap orde tetap fakta itu ada dan peristiwa serangan umum 1 maret 1949 itu benar adanya.

Kita tidak bisa mengubah sejarah tetapi ambil hikmah dan sebagai pelajaran berharga bahwa sejarah adalah kaca benggala bagi kita untuk lebih mencintai tanah air yang merdeka demi menghargai pengorbanan para pejuang yang mendahului kita.

Bagaimanapun sejarah adalah fakta yang bisa digali lebih dalam lagi fakra sebuah peristiwa yang mengubah nasib negeri dan penentu yang utama atas  kedaulatan negeri ini.

#sayyidj

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun