Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orang Berkepala Anjing

25 Februari 2022   19:26 Diperbarui: 25 Februari 2022   19:36 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Orang berkepala anjing

Semua orang heboh menggunjingkan

Semua media berbondong-bondong mewartakan

...

Mengais di antara sampah, berdasi dan berjas tidak malu, semua orang ngilu dan kelu melihatnya.

"Terserah mau dibawa atau  digondol "kata seseorang yang tahu betapa yang mau dibuangnya masih diperlukan.

Semua orang tidak mau tahu  sesuatu yang tersembunyi akhirnya terkuak.

"Tidak menjamin seorang yang punya jabatan akan menjadi contoh kita" ,kata orang-orang disekitarnya.

Anjing bukan sembarang anjing karena jelmaan dari seorang menteri. Gonggonganya pertanda ada setan lewat, dengusnya mencari aib dirinya.

"Sejak kapan yang mulia menteri menjadi anjing jadi-jadian?" Kata beberapa orang lagi saling bertanya kepada satu dan orang lain.

"Sejak semua harga minyak goreng dan kedekai naik',jawab yang lain.

"Tidak naik cuma...disesuaikan"semua orang tertawa walau getir adanya.

Semua sunyi ketika anjing jadi-,jadian itu kembali menyalak.

"Kami lihat anjing ini sudah berdasi dan bersepatu sejak kemarin"cerita sang penangkap anjing itu.

"Hoax itu, pasti ada yang memakaikan jas dan sepatu itu', gerutu yang lain

Beberapa awak media yakin dengan kebenaran yang ada.

"Itu benar kami juga tidak sangka ucapnya benar menjadi nyata"

",ini bukan rekayasa ini asli"

"Kuwalat"

....

Banyak orang sebenarnya maklum dengan ucapan sang menteri itu di layar kaca dan layar media sosial.

",idu dadi geni"

"Kriwikan dadi grojogan"

"Masalah kecil jadi besar dan masalah besar dianggap kecil"

"Sembrono.."

Semua orang sudah tidak kaget dengan srogal srogol omongan sang menteri yang seharusnya dengar keluhan rakyatnya.

Awalnya dari masalah toa yang semua orang tahu sudah enakan begini menjadi halu ketika kenyataan penguasa saat ini sungguh takut pada suara toa

'Toa itu bisa kok untuk pengajian"

"Bisa untuk jualan getuk"

"Jualan jamu juga"

"Untuk buat janji palsu waktu kampanye"

"Paling yahud untuk demo"

.....semua orang tahu itu.

#Sayyidj

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun