Kasus Kaesang dan Gibran dilaporkan aktivis 1998 karena dugaan korupsi ke KPK dan di konter balik oleh Jokmania dilaporkan balik.
Situasi viral di medsos dan media massa umum sangat menyita perhatian kita saat ini sebab semua harus tahu kemudahan dan prioritas apa yang diperoleh mereka.
Kejadian ini membuat saya terhenyak "ada kemudahan"bagi anak penguasa di negeri ini. Waktu telah buktikan semua nyata adanya,Â
Semua terbukti ketika Orde Baru berkuasa semua anaknya mendapat kemudahan secara politik dan ekonomis.
Bukan sebuah rahasia sampai sekarang kemudahan lingkar istana sungguh nyata, dibidang keamanan pribadi, sosial dan politis.
Karena sebuah realita di desa anak pak lurah pun diberi kemudahan dan di ajeni (hargai) dan semua tindak tanduknya disorot rakyat apalagi bila di tingkat lebih tinggi lingkar istana.
Bekas kemudahan itu
Semua orang berhak tahu kemudahan apakah yang bisa jadi kita peroleh di lingkar Iistana secara umum?
Pertanyaan yang coba saya telusuri yang pertama adalah kemudahan politis, kemudahan keamanan dan kemudahan sisi ekonomis juga.
Jika kita runtut waktu Orba semua anak presiden bisa dengan mudahnya anak-anak presiden kala itu menguasai politik  ekonomi dengan berlindung di belakang benteng istana.
Apapun yang dilakukan lingkar istana dan lingkar pimpinan di daerah-daerah tetap mempunyai dan mendapat kemudahan tentu sudah bukan rahasia umum.
Alasan jabatan politik dan inilah yang membuat semua orang memerlukan "sebuah kedekatan"masyarakat bawah kepada pejabat negeri ini (orang besar)
Saya menulis untuk sekedar buat kita tahu bahwa kemudahan yang ada tetap ada bisa kita lihat anggaran komunikasi dan anggaran rumah tangga cukup besar adanya
Kita sebagian bisa menerima bila lingkaran istana berbisnis dan juga mempunyai usaha tetapi sebagai rakyat biasa juga bisa mengerti bahwa jabatan politis orang tua atau suami juga istri kita bisa jadi menimbulkan rumor dan gosip tersendiri.
Kita tidak bisa anak dan lingkungan istana berbisnis dan kaya tetapi cobalah mengerti mengapa selalu kemudahan ini semakin buat kalangan istana" tervonis" karena kekuasaan politis orang tua mereka saat ini.
Masalahnya bagaimana sudut pandang kita melihat semua ini dari  kita yang diluar istana ini sungguh nyata adanya. Saya tidak bela siapapun tetapi ariflah bila kiranya kita ada di lingkar istana.
#sayyid j
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H