Resensi buku : kenang-kenangan seorang wanita pemalu sebagai Jejak WS. Rendra di Jogja
Kumpulan cerpen WS. Rendra
Penerbit Bentang pustaka Jogja
Cetakan pertama 2017
Sungguh menemukan buku ini bukan kebetulan belaka ketika tidak saya sangka masih ada di rak buku saya.
Maklum sebagai guru honorer di Jogja bisa dan biasanya saya membeli buku yang ada di bazar buku murah, setengah pameran pada event yang diadakan oleh EO swasta atau nebeng di pameran buku perpustakaan yang kebetulan saya melihat dan melewati.
Sungguh saya sudah lupa belinya kapan tetapi mengapa baru saya resensi sekarang karena saking"rindunya"saya kepada sang maestro yang dijuluki si burung merak ini.
Saya tidak menyangka ternyata WS.Rendra itu orang solo (sudah terkenal puisinya)yang belajar di UGM Jogja.
Beliau terpaksa membuat cerpen karena tuntutan uang jajan pribadinya karena sebenarnya si burung merak ini masih keturunan darah keraton..Â
Buku terbitan bentang pustaka Jogja ini beridi kumpulan cerpen perjuangannya di jogja kala itu yang diterbitkan di Minggu pagi (Kr grup) dan sungguh inilah buku yang lengkap mengisahkan gaya cerpen sang burung merak dan sungguh realita sehari-hari yang diangkatnya tidak pernah pudar sampai sekarang inti cerpen yang dibuatnya medio tahun 1951 sampai 1960 an di Jogja saat itu.
Sebagai penulis coba bacalah dan resapi cara, gaya penulisan dan juga cara ungkapkan inti cerita yang sederhana dan diambil dari realita kehidupan sehari-hari bisa kita buat belajar.
Bagaimana gigihnya waktu memperjuangkan asa dan cita-cita serta cintanya di Jogja bisa menjadi pelajaran sendiri bagi kita saat ini.
#sayyidj
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H