Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money

Minyak Kelapa Sawit Mahal, Ayo Kembali ke Minyak Kelapa!

11 Desember 2021   19:34 Diperbarui: 11 Desember 2021   19:43 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu minyak kelapa

Sungguh realita ini membuat saya terkenang waktu kecil ibu menyuruh saya membeli minyak kelapa gayungan di warung terdekat yang kini semakin langka pembuatnya dan tidak banyak yang menjualnya.

Semua ini karena dilema sistem dan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat padahal potensi kelapa di negeri nyiur melambai ini lebih unggul daripada perkebunan kelapa sawit yang konon merusak hutan dan alam.

Inilah  yang terkenanya penguasa saat ini walau penghasil kopra di Sulawesi dan Sumatera masih ada tetapi hanya untuk sebagian dibuat untuk minyak medis dan obat (VCO) juga minyak sayur mereka tetap eksis saat ini.

Walau masih berproduksi secara rumahan di pulau Jawa ada yang buat, tetapi syukurlah masih ada yang buat minyak goreng kelapa ini di Jogja sebagian di Kulon progo dan Bantul masih ada.

Saya tidak menafikkan karena ini murni kesalahan pemerintahan saat ini namun tetapi sistemlah yang buat seperti sekarang ini sebaiknya pemerintah sekarang buat regulasi untuk memerdekakan kita dari tingginya harga minyak goreng sawit ini dengan kembali hidupkan sentra UKM pengolahan lengo klentik berbasis bahan kelapa lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun