Sayyid
Sudut jogja jadi saksi bisu setelah hujan seharian, tulang-tulang terasa linu, maklum buruh harian lepas. Bila tidak kerja upah melayang seperti asap rokok dan menyampah bagai bekas kopi di gelasmu.
"Mas romantismu kok hilang"keluhmu padaku
"Sepertinya belum.."jawabku lugas
"Apa harus terus begini?"pertanyaan yang tidak bisa aku jawab spontan karena berartinya dirimu padaku.
Sebenarnya aku sudah muak untuk bertemu hanya lewat Hpmu, apa lagi lewat medsos rasanya privacy ini sudah hilang sejak aku bertemu denganmu saat itu.
"Omong kosong apa?"tanyamu padaku
"Ini real, nyata sayang"jawabku seketika itu.
"Alasan Hp ketinggalan di kamar"cecar mu seperti intel saja.
"Sekarang tanpa Hp dunia bisa runtuh"itulah jawaban mengapa aku akhirnya beli juga kotak tanpa privacy itu di kantong celanaku.
Seakan hujan di awal Desember ini sebuah pertanda bahwa akhir tahun ini ujian-ujianNya semakin juga bertambah.
"Gunung semeru meletus mas" kata temanku dari Malang, teman kuliah dulu  yang selalu malang karena rumahnya Malang.
"Tetap tabah mas Malang"jawabku singkat
"Terimakasih doanya mas" jawabnya sendu dengan icon sedih di tulisnya.
"Masih nongkrong kah?" Tanya mu lagi, belum juga aku minum segelas kopi ini sudah seperti aku kamu suruh pulang malam ini.
"Jogja rawan klitih mas, pulang jangan sampai larut malam"pintamu padaku
"Oke bos..ini baru nongkrong di warung kopi " jawabku singkat.
....
Cafe ceret tiga
Angkringan
Saksi bisu aku dan kamu
Indahnya jogja
Walau tidak seperti dulu lagi
Secangkir rindu
Semalam dinginnnya..
......
Kamu tahu aku nongkrong di angkringan mas No depan kampus seakan mengenang selalu bersamamu kala itu, romantis, di rintik hujan bulan desember yang tidak pernah aku lupa sampai saat ini.
Anggap saja roman picisan atau roman siti nurbaya aku hanya rindu bila Hp ini tidak ada notifikasi WA darimu.
Aku rasanya ingin bebas dari mata medsos yang selalu buatku tidak bisa menghindar darimu.
"Kemarin boncengin siapa?"
"Tadi pagi bonceng dengan siapa?"
"Mengapa kamu lirik sekertaris bapak yang cantik itu?"
Rasanya Hp ini ingin aku banting walaupun begitu aku bisa tahan diri.
Cemburumu sangat kelewatan tetapi aku tetap sayang padamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H