Opini bermakna sik kepiye dab?
Sayyid jumianto
Tagline kompasiana di ultah ketiga belas ini "opini bermakna" seakan ingatkan aku waktu mengenal kompasiana tahun 2014.
Beberapa nama yang beruntung di nominasikan di kompasiana karnival 27 november kelak sungguh pernah saya baca artikelnya walau sebagian tidak pernah aku kenal secara pribadi.
Sebagian besar bagus artikelnya dan sungguh patut bila dinominasikan untuk beberapa kategori yang jatuhnya kelak vote alias suara terbanyak yang kelak sebagai pemenang dengan suatu aturan tertentu yang digeneralisir dengan aturan yang baru tiap tahunnya.
Sesuai tagline baru " opini bermakna" Â maka bagaimanapun opini tetap harus sesuai aturan admin kompasiana adalah realita yang harus kita hadapi.
Sebuah tagline seperti sebuah cita-cita yang butuh komitmen untuk dijalankan dan direalisasikan.
Agaknya berbenturan dengan "pemaksaan "topik pilihan dari admin K yang nyats membuat tulisan hampir seragam isi dan yang tersirat di dalamnya karena topik yang dipilihkan ternyata punya pengaruh juga terhadap diksi dan isinya
Sekali lagi inilah yang sedikit banyak reduksi kebermaknaan sebuah opini dan harusnya bisa dikembalikan niat awal blog keroyokan ini untuk citizen journalism. Kini berubah itu bukan urusan admin saja tetapi jiuga tanggung jawab kita juga.
Karena opini bermakna sangat dalam walau sesungguhnya tereduksi arahan admin K yang "melihat trend",kejadian kekinian membuat banyak penulis jadi berpikir instan untuk ladeni topik kekinian ini sedikit banyak reduksi opini bermakna ini.
Akhirmya kebebasan yang bagaimana to opini bermakna itu piye dab?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H