Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Senjakala Blog Keroyokan

23 November 2021   12:58 Diperbarui: 23 November 2021   13:19 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senjakala blog keroyokan

Sayyid jumianto

Perkembangan teknologi menjadikan sebuah berita, opini, cerita, bahkan sebuah realita bisa basi dalam hitungan detik.

Sebuah blog atau kelak seperti tv analog akhirnya bisa tamat juga, game over.

Semua berpulang dan niat mulia yang dikedepankan tanpa hitung-hitungan bisnis dan faktor ekonomi adalah realita bila tanpa ini berarti sedikit bohong adanya!

Ketika blog keroyokan dua tiga tahun lalu jadi trend maka banyak orang mengejarnya dengan  urunan untuk beli domain, dan buat website secara gotong royong.

Semua orang senang dan takjub atas kemajuan sebuah blog keroyokan dan mau menampung semangat  penulis yang ada di blog para penulis muda, amatiran dan hobby menulis dengan kata lain sambatan.

Waktu demi waktu berjalan banyak pengurus yang mulai lepas tangan alasan karier dan juga alasan lain seperti pembagian rezeki kuie iklan yang tidak fair membuat mereka mundur dari platform ini.

Persoalan idealisme dan perjuangan serta kendala pemodal yang sulit didapat juga bisa hancurkan sebuah blog keroyokan karena media online resmi saja dengan pengiklan banyak ditinggalkan penulisnya karena ego pemilik, sang bos kebesaran kepalanya tidak mau dengar hati penulisnya.

Bisa jadi pembenaran bila yang rajin menulis tanpa diapresiasi secuilpun bisa buat "kampanye"buruk bagi penulis pemula.

Bisa dilihat di beberapa blog keroyokan dan akun-akun penulisan ini bukan masalah klasik karena komitmen blog keroyokan dulu untuk suarakan hati masyarakat karena tidak tertampung di media arus utama syukur-syukur ada solusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun