Perubahan paradigma tentang isyu PKI sedang berlangsung
Sayyid jumianto
Waktu telan menelan zaman sedang berlangsung perang ideologi komunis sosialisme melawan kapitalisme telah menguji ideologi Pancasila.Â
Momentum pergulatan "perang ideologi" itu melahirkan pergumulan dan pertumpahan  yang ujungnya "perang saudara" setelah pemberontakan PKI gagal total tepat 30 september 1965 yang korbannya adalah anak bangsa dan inilah tragisnya petistiwa selanjutnya setelah percobaan kudeta gagal yang dibidani oleh PKI serta sebagai jendral lapangan letkol Untung yang tujuannya menumpas "dewan jendral"dan untuk menjaga jendral besar Presiden seumur hidup Ir.Soekarno kala itu dan berakhir dengan tragedi nasional serta dilarangmya parpol PKI dan juga ajarannya dibumi pertiwi oleh pemerintahan Orde Baru.
Setelah orde baru tumbang dan tergantikan oleh orde reformasi semua tabu tentang PKIÂ sudah bisa dibuka.
Arsip-arsip lama tentang kejadian limapuluh enam tahun lalu sedikit demi sedikit dibuka.
 Pintu-pintu sejarah penemuan-penemuan baru sudah dimulai, wacana-wacana baru tentang rekonsiliasi dan pengembalian hak sudah dubuka.
 Waktu memamg beda setelah cengkeraman orde baru 32 tahun sekarang tentang isyu "peristiwa september kelabu" ini mulai dibuka oleh umum bisa dipelajari dan diasumsikan serta dianalogikan dulu sesuai kekinian.
Melihat hal ini sebenarnya bukan masalah pro kontra tentang kejadian malam tiga puluh september 1965 itu tetapi bisa jadi kita bisa menguak ada apa dengan isyu dewan jendral, friksi di tentara nasional saat itu juga polarisasi parpol dan pembekuan parpol saat itu serta latar belakang politis saat itu sebagai kajian ilmiah memang diperlukan untuk memahamkam generasi kekinian bahwa peristiwa itu tidak seperti digambarkan dalam film pengkhiantan g 30 s pki yang demikian bebas ditayang di berbagai platform media saat ini.
Isyu terkini
