Sayyid jumianto
Generasi milinea saat ini sudah saatnya belajar bahasa jawa. Khususnya huruf jawa adalah sebuah keniscayaan. Karena kemudahan teknologi informasi saat ini bisa dengan mudah untuk bisa belajar huruf jawa ini.Â
Namun untuk menulis atau membaca tentu masih ada satu dua kesulitan. Karenanya banyak aplikasi, tutorial di media bagi video seperti Youtube sangat membantu untuk mempelajarinya.
 Sungguh inilah upaya pemerintah daerah khususnya sangat intens untuk bumikan aksara jawa ini.
 Bagaimanapun kita masyarakat pulau jawa terutama di Jogja dan Jateng harusnya lebih bangga dan intens dalam mempelajarinya.Â
Sebab tulisan aksara jawa  sebenarnya sejajar dengan tulisan huruf kanji jepang huruf cina, dan huruf aksara india, tak terkecuali sejajar juga dengan huruf arab atau huruf ala eropa (yunani). Penutur dan yang menggunakan bahasa jawa( lisan) banyak bulam saja di dalam negeri tetapi juga diluar negeri yakni Negeri Suriname (new kaledonia) dan inilah uniknya bahasa jawa ini.
 Namun ternyata bila kita merunut kembali aksara jawa (asli) kadang kita sendiri kesulitam ketika anak atau cucu kita bertanya untuk menjawab soal bahasa latin dijadikan aksara jawa dan juga sebaliknya aksara bahasa jawa dialihkan ke latin.
Apakah nanti kita harus belajar pada orang manca negara?
Trend  aksara bahasa jawa kekinian itu apa?
Dua pertanyaan yang bisa jadi kita harus mawas karena perkembangan Teknologi informasi dan ilmu pengetahuan membuat kita harus siap sebagai contoh bahasa mandarin seakan mudah saja dipelajari dan sekarang banyak penuturnya inilah kita harus belajar dari mereka .
 Karena bahasa tunjukkan jati diri kita (sebagai bangsa) Jangan kagetan apalagi melongo ketika orang manca negara bisa kuasai aksara dan bahasa jawa ini. Mereka selalu haus ilmu baru dam tidak segan mempelajarinya secara menyeluruh dan ketika kita terlena mereka sudah bisa kuasai ilmunya malah tidak lucu kita malah belajar pada mereka! Opo ora kuwalik iki?