Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesugihan

31 Agustus 2021   05:30 Diperbarui: 31 Agustus 2021   05:55 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesugihan


Sayyid Jumianto

Semua orang pada  tidak percaya perempatan jalan desa yang baru keterjang ringroad itu selalu menelan korban jiwa. 

Semua tidak habis pikir tentang keadaan ini pras pres kata orang. Jangan heran karena selalu di malam jumat kliwon dan hari-hari dipasaran kliwon lain sering terjadi sebuah kecelakaan di perempatan itu.

Sebelum perempatan (ring road) itu ada jalan desa itu aman-aman saja tidak ada kejadian yang sungguh mengiris hati orang yang mendengarnya konon ada yang mencari pesugihan di perempatan itu.

"Ada yang terawang ghaibnya ada buto ijo yang selalu jilati darah bekas korban kecelakasn (yang tewas ditempat). 

Isyu ini benar-benar berkembang sejalan dengan dulu penolakan warga karena jalan desa jadi perempatan jalur cepat banyak tetua desa yang dulu menghendaki dibuat jembatan layang jadi tidak memotong jalan desa tersebut.

"Ini proyek pemerintah dan sesusi juknis dan gambar tetap jalan desa ini terpotong ring road ini "jawaban sombong pemimpin proyek saat itu.

Pembangunan ringroad tersebut tanpa sengaja juga menelan korban, konon, beberapa operator alat berat ada yang ngomyang sedang beberapa pekerja ada yang meninggal dan jadi tumbal jalan ini.

Seringnya terjadi kecelakaan memang semua orang jadi mengkaitkan dengan pesugihan buto ijo, kata cerita dari mulur kemulut bulan suro ini sang buto ijo pesugihan harus diberi darah baru dengan membuat orang celakav(kecelakaan).

Semua orang menghormati keyakinan dan kepercayaan orang lain tetap untuk menjaga dari siapa yang cari pesugihan cara ini, dan bagaimana kok bisa selalu diperempatan jalan ring road baru itu kejadiannya.

Akhirnya semua terkuak


Semua orang masih percaya pesugihan buto ijo ini tetapi sebagaian juga sudah mulai tidak percaya dan dibuktikan sekali lagi bahwa countur tanah, dan rambu-rambu serta lampu penerangan jalan yang kurang sebabkan semua ini.

Memamg kepercayaan pesugihan di masyarakat jawa yang sudah umum seperti pelihara tuyul atau memelihata uang balik, memelihara mahluk ghoib lainya. 

Semua masih ada yang percaya dan masih ada juga yang menjalankannya itu karena masih dipercaya oleh sebagaian masyarakat jawa .

Pada umumnya walau sekarang sudah bergeser seiring kemajuan zaman pengin kaya ya bekerja keras dan yakin atas rezekiNya dengan berdoa dan berusaha semampu kita adanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun