Mitos Nyi Roro  kidul pantai Selatan Jogja mulai terkuak
Sayyid jumianto
Sungguh bulan Juli ini sebemarnya bulan preinan ya liburan kenaikan kelas biasanya kita berlibur tetapi semua mawut adanya liburan ke manapun ditunda karena wabah corona buat sedikit kami merana adanya.
Bila berkunjung ke pantai selatan Jogja kita harus waspada akan ombak besar yang bisa jadi buat kita terlena. Semua mesti waspada karena keperyaan terhadap penunggu pantai selatan itu sudah sebagai pengingat turun temurun dari orang-orang tua terdahulu.Â
Mitos tidak boleh memakai pakaian hijau dan larangan Mandi di laut juga harus kita patuhi adanya.
Sebagaian orang Jogja sudah sadar atas mitos ini sebagai pengingat juga sebagai kepercayaan terhadap" penunggu" alam laut selatan Jawa. Konon Nyi Roro kidul adalah istri Panembahan senopati (raja mataram pertama).Â
Saya menulis opo anane ketika semua keceriaan bisa jadi kesedihan ketika bermain di pantai adalah nyata adanya.
Mitos nyi roro kidul tentang selalu adanya korbam ketika banyak wisatawan berkunjung yang lengah tersapu ombak terbukti bisa di pecahkan secara ilmiah bahwa ombak pantai selatan beda dengan ombak pantai utara jawa karenanya lebih berbahaya dari di pantai selatan khususnya diselatan Jogja.
Dilansir dari Jurnal Oseanografi tahun 2015 yang diterbitkan di E-Journal Universitas Diponegoro, maraknya kecelakaan hingga telan banyak korban di Pantai Parangtritis Rip current
Arus Rip Current adalah disebabkan oleh tarikan pergerakan massa air yang kembali ke laut. Bisa menenggelamkan kita bila kita nekat atau terlena waktu bermain air laut.
Bisa jadi mitos itu keadaan ilmiah dan pemikiran masa lalu yang tujuannya sudah tahu keadaan arus pantai selatan Jogja terutama pantai Parang tritis yang dipercaya tempat bertemunya Nyi Roro kidul dengan penguasa Mataram.saat itu.
 Namun bisa jadi penelitian ilmiah ini bertolak belakang dengan legenda, keyakinanan atau mitos ini tetapi juga sebagai pengingat kita untuk berhati-hati bila dolan ke pantai selatan Jawa khususnya  tidak mandi daj berenang disana.
Sekarang hari libur cukup dirumah saja karena pandemi ini belum berakhhir adanya ojo nggolek kelangan delek kita tetap patuhi prokes dan jangan abai bila keluar rumah pakai masker.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H