Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Luweng Saksi Bisu Pawon ala Jogja

6 Juli 2021   20:42 Diperbarui: 6 Juli 2021   20:58 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luweng  saksi bisu pawon ala Jogja

Sayyid jumianto


Halaman sastra hari ini saya  akan ungkap tentang riwayat luweng,  anglo dan keren dengan kayu yang masih digunakan sebagaian masyarakat jawa. 

Anglo kayu bisa terbuat dari tanah liat dan juga batu bata tetapi kegunaannya adalah sama untuk memasak.

 Memang kemajuan teknologi sekarang adalah penggunaan kompor gas yang di era presiden.SBY-JK masyarakat diharuskan memakai kompor gas untuk mengganti era kompor minyak. 

Alasan pencemaran udara, polusi dan penghematan devisa untuk tutup kran impor minyak tanah kala itu yang bebani anggaran negara.

Dok.pri
Dok.pri

Bila kita kelahiran tahun 1970an kita masih jumpai simbah, simbok dan tetangga kiri kanan memakai tungku, anglo atau omblang  dan berbagai penyebutan lain untuk alat masak ini karena beda tempat di jawa khususnya di Jogja beda namanya juga akhirnya.

Apakah ada relevansi dengan keadaan sekarang?

Jawabnya ada karena dapur atau pawon sangat dimasyarakat jawa sebagai tempat untuk tumbuhkan rasa. Rasa yang berupa bahan dan makanan enak atau minuman yang dibikin untuk kita santap bersama-sama satu keluarga.

Pawon atau dapur bukan hanya inti rumah tetapi juga simbol kehangatan keluarga kami saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun