Konsep alun-alun Jogja riwayatmu saat ini
Sayyid jumianto
Kerajaan di tanah Nusantara ini sangat visioner sebelum bangsa penjajah sudah mempunyai konsep Alun-alun. Fungsi sebensrnya bisa jadi hanya empat ini fungsi sosial, keagamaan, politik,ekonomi dan budaya setta keamanan.Â
Konsep ini seakan tidak pudar dan semakin di adopsi diberbagai daerah(lama) atau daerah yang baru dimelarkan.
Konsep alun-alun di Joglo semar terutama di Jogja dan Solo adalah konsep dari visoner para pioner negeri ini.
Alun-alum dulu di kraton sebagai tempat menampung aspirasi dan juga tempat perhelatan kraton yang berhubungan dengan agama, sosial kemasyarakatan dan juga tempat mengadu kepada raja (tapa pepe) dan eksekusi tahanan.
Kesamaan di alun-alun Jogja dan solo adalah adanya pohon beringin ditengah-tengahnya. Sebagai simbol pemgayoman dari raja atau pemimpin satu daerah tertentu kepada rakyatnya. Beringin juga sebagai simbol persatuan raja/penguasa dengan rakyatnya.
 Konsep manunggaling gusti dengan rakyat ada benarnya. Ini. Walau alun-alun bisa jadi adalah halaman muka depan istana raja(jogja atau solo)tetapi juga punya nilai privat buat keraton ada alun-alun lor (utara) dan kidul(selatan) .
Manfaat
Alun-alun sekarang sebagai tapak luas yang bisa digunakan khalyak umum untuk olah raga, bermain, berkesenian dan upacara bendera serta untuk penggunaan acara politik serta acara keagamaan tertentu dan juga asik untuk nongkrong melepas penat seharian walau harus tetap patuhi protokol kesehatan demi terhindar dari covid 19