Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Makanan dari Singkong (Ketela Pohung) Khas Jogja

22 Juni 2021   12:11 Diperbarui: 22 Juni 2021   12:16 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan dari singkong (ketela pohung ) khas Jogja

Sayyid jumianto

Sunguh hujan di bulan juni sangat membuat semua serasa sensasi "udan salah mongso" sepertinya benar adanya kiasannya .Karena bulan juni adalah  ini sebenarnya adalah musim kemarau banyak petani yang menanam polowijo dan sedikit yang masih menanam padi karena mereka hitung dengan pasaran jawa adalah sudha masuk mangsa ketigo ( kemarau) versi petani-petani di sini, dan kemungkinan rendeng ( musim penghujan ) adalah antara Juli dan agustus kelak.

Bisa kita lihat dari terbitnya matahari yang ada di sebelah equtor katulistiwa dan inila sebenarnya posisi matahari di musim kemarau saat ini, tetapi iklim sudah berubah dan pranoto mongso akhirnya juga berubah seiring kemajuan zaman maka BMKG adalah salah satu tujuan " ramalan" dan acuan yang pasti  bagi petani pulau jawa khususnya Jogja. Petani tetap semangat walau merebaknya pandemi corona ini mereka tidak pantang dan putus asa menjalankan aktivitas di kebun dan di sawah-sawah mereka.

Alasan anomali cuaca  menjadikan terjadinya curah hujan di seantero  negeri adalahbenar adanya karena musim dingin di benua australia mempengaruhi pola musim hujan di sini juga, khususnya sangat terasa di pulau jawa dan Jogja  pada umumnya karena hujan  lebat dan di sertai angin terasa dingin bila sore, malam hingga pagi.

Sebagaian petani yang diwilayah Kabupaten Sleman  tidak ada matinya mereka mengolah sawah karena kebetulan mata air dari lereng gunung Merapi seakan tida habisnya yang mengalir ke selatan dan sebagaian langsung ke wilayah kabupaten Bantul, semua petani sungguh  terbantu dengan adanya Selokan Mataram yang di gagas oleh kanjeng Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX  yang mendapat ide utuk menyelamatkan rakyatnya dari penindasan penjajah kala itu. Sekarang selokan Mataram ini sungguh bermanfaat bagi rakyat Ngayogyakarto hadiningrat sampai sekarang.

Hanya sebagaian wilayah kabupaten Kulon progo dan  Gunung kidul yang sungguh sangat  merasakan bila musim kemarau tiba  karena daerah pegunungan selatan ( gunung kidul) dan pegunungan menoreh ( kulon progo) sangat  membutuhkan air bahkan droping air kesabagaian  wilayah mereka.

Namun petai di kedua lereng ini sungguh tangguh dalam menyikapi keadaan ini mereka bisa mengkatinya dengan bercocok tanam sesuai musim yang ada di wilayan Kulon progo banyak di buat sumur di mbulak-mbulak sawah mereka yang di anamakan "sumur renteng" untuk memenuhi kebutuhan pertanian mereka yang  di lakukan bersama dengan menimba ataumesin pompa air  di lakukan dengan  semangat gotong royong yang ada. Hampir sama di Kuon progo petani di Gunung kidul dengan mengkiati keadaan dengan menanam tanaman musim kemaruu dan juga mengkiatiny keadaan rawan air ini.

Realita ada kesamaan antara pegunungan Menoreh di Kulon progo dan pegunungan selatan di Gunung kidul bayak petani  yang menanam polowijo dan juga menanam ketela pohong ( ketela jendra) adalah nama yang saya dapatkan dulu dari simbah, kakek nenek kami sungguh sebuah kenyataan di dua daerah ini tanaman tahunan ini bisa  tumbuh dan juga berkembang dengan baik walau di tanah yang tandus dan tidak subur tetapi kesabaran dan ketabahan petani untuk menanam dan memeliharannya membuat hasil yang sungguh tidak disangka-sangka.

Sungguh dulu tahun 1960an hasil dari ketela jendral ini bisa menyeleamatkan peduduk dari bahaya kelaapran dan ini realitanya karena itulah tanaman ini bisa mendatangkan manfaat sampai sekarang dan di  tanam sengaja di lahan-lahan subur atau di dataran-dataran pegunungan yang tandus tetapi beda dengan dulu untuk ketahanan pangan sekarang di budidayakan karena adanya nilai ekonomis yang menyertainya.

Sekarang semua orang menjadikan ketela pohong sebagai produk unggulan ekonomis di kedua wilayah ini dan sungguh bisa menjadi bahan yang mempunyai nilai lebih dari yang lainnya. Sebagaian  wilayahn menjadikannya sebagai icon dan produk unggulan yang tidak ada di wilayah lain di Jogja bahkan bisa terkenal  bukan saja di Jogja namun di luar wilyah dan jadi oleh-oleh wisatwan yang datang  ke Jogja.

Jenis makanan yang terbuat dari tanaman  singkong atau ketela pohung ini memang ada banyak yang sudah terkenal  dan menjadikan semua ini diburu para wisatawan lokal dan juga yang datang dari luar Jogja juga walau pandemi corona merebak tetapi produk industri rumahan berbahan dasar tepung  tapioka dari ketela ini tetap bertahan walau keadaan memaksa mereka menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan yang ada saat ini dan berali h penjualan dari model langsung sebagaian lewat daring walau di pasar-pasar  tradisional tetap ada yang menjaualnya pagi atau sore hari  untuk" tombo kangen" penikamat jajana dari bahan ketela ini.

Makanan yang sungguh menjadi daya tarik dan icon  yang terbuat dari ketela adalah seperti Tiwul dari Gunung kidul dan gebleg dari Kulon progo, tetapi apakah kita tidak tahu ternyata di kedua kabupaten ini makanan yang terbuat dari singkong ini  banyak jenis dan macamnya ada keripik singkong, gatot, ceriping singkong, mangleng, tape singkong  dan juga growol, slondok, alen-alen juga yang tidak kalah sohor adalah singong goreng atau ketela rebus bersama kacang godognya sangat  cocok saat hujan seperti ini.

Gebleg

wikipediaindonesia.dok.
wikipediaindonesia.dok.
Makanan ini ciri khas dari kabupaten Kulon progo dan hanya ada  sekitaran pegunungan menoreh dari kabupaten Magelang, Purworejo, hingga Kulon progo  menjadi ciri khas karena hanya di lereng menoreh inilah di buat dan di konsumsi,  gebleg di buat dari bahan tepung tapioka yang di beri bumbu garam dan bawang ini yang rasa original dan ada penambahan rasa dan topping dari  gebleg olahan terbaru da juga di nikmati oleh sebagaian orang karena sudah ada yang di buat instan tinggal goreng saja di rumah biasanya  makanan ini di goreng dalam penyajiannya dengan lauk tempe benguk bacem yang mejadi khas enaknya di makan  waktu masih hangat .

Growol

blogger purworejo.dok
blogger purworejo.dok
Growol adalah makan khas kedua dari daerah Kulon Progo sama makanan ini terbuat dari singkong ( ketela pohung) dan pembuatannya hampir sama dengan pembuatan gaplek di  gunung kidul dengan proses perendaman beberapa hari, bila merasakan makanan ini ada rasa asam dan inilah efek perendaman ini dan gurih khas singkong dan biasanya menghidangkannya dengan tambahan ketak blondo ( kerak ampas hasil dari pembuatan miyak kelapa) dan bisa di sajikan di kukus atau di goreng langsung dan enak di nikmati bila sedang hangat juga.

Tiwul

bloggergunungkidul.dok
bloggergunungkidul.dok
Ini olahan singkong  ciri khas dari kabupaten Gunung kidul yang sungguh di buat dari tepung gaplek yakni ketela pohung yang di keringkan dan  setelah kering di giling atau di tumbuk menjadi seamcam tepung tapioka dan di kukus menjadi makanan tiwul ini dengan original rasa yakni di beri toping gula jawa dan juga tambahan rasa lainya untuk selera tiwul kekinian dan inilah yang diminati oleh para wisatawan lokal dan luar daerah gunung kidul karena  menjadi semacam land mark kabupaten ini dan didaerah lain tidak ada makanan semacam ini

Gaplek

gatotgunungkidulblogg.dok
gatotgunungkidulblogg.dok
Makanan ini juga terbuat dari singkong  yang sudah di keringkan dan di potong tipis-tipis tetapi tidak di tumbuk langsung di kukus dan disajikan dengan topping gula jawa yang cair ( original) di tambah dengan parutan kelapa sungguh nikmat rasanya biasanya di sajikan juga saat hangat dan enak rasanya.

Alen-alen

Alen-alen  adalah terbuat dri singkong asli yang di di kukus atau langsung di godog hingga empuk dan di tumbuk dengan alu ataumesin penumbuk yang di beri bumbu khas bawang dan garam lalu di buat lingkaran kecil-kecil langsung di goreng dengan minyak goreng yang panas dan ditiriskan minyaknya langsung  bisa di konsumsi waktu sudah dingin rasanya cocok untuk camilan biasanya ada yang gurih dan renyah atau keras tergantung cara pengolahannya dan jenis singkong atau ketela pohung yang di pakai sebagai bahan bakunya.

Slondok

Makanan ini banyak di buat  di sekitaran lereng Menoreh khusus di kabupaten Magelang slondok hampir sama dengan alen-alen tadi dibuat dengan bahan singkong yang di oleh di kukus dahulu sebagai mana tepung tapioka yang di dalamnya di beri rasa garam dan bawang dan bedanya di giling halus ( di tumbuk) dan di jemur sampai kering serta di goreng sampai renyah dengan rasa original ( bawang) atau topping kekinian yang terbuat dari cabai, atau rasa yang lainnya. Orang bisa jadi menyamakan slondok ini dengan kerupuk karena renyah dan garing dalam penyajiannya  di goreng panjang-panjang dan dan inilah nikmatnya bisa  untuk lauk pengganti kerupuk dan juga bisa lansung di nikmati langsung.

Inilah asebagain dari jenis makanan yanag terbuat dari singkong atau ketela pohung yang nikmat di makan saat musim hujan kali ini tetapi saya tidak menafikan bahwa hanya di goreng atau direbus ketela atau singkong ini tidak kalah nikmatnya buat kita santap bersama-sama keluarga saat di rumah kita bersama-sama nikmati dinginnya hujan di bulan juni ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun