"Tidak mungkin kapal bapak di salahin orang lain karena mesin kapal bapaklah yang buat kapal tergulung ombak dan hancur timbulkan korban "kata bapak pada kami.
"Bapak mburuh saja le"lanjutnta lagi. Karena alasan simpel tidak bisa hilangkan rasa bersalahnya dan musibah itu masih terlalu sakit di hatinya yang terdalam sampai saat ini.
Kami berbincang diserambi rumah sampai larut yang buat kami optimis bila kelak badai virus corona ini berlalu semua akan ceria kali adanya.
#salam buat k sianer atau yang sudi membava cerpen ini.
# di lanjutkan dan dibagi juga di jogjakiri.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H