Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sandiwara Bambang "Pacul" vs Ganjar Pranowo Tidak Efektif buat Demokrasi

5 Juni 2021   18:42 Diperbarui: 5 Juni 2021   18:47 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sandiwara Bambang "pacul" vs Ganjar pranowo tidak efektif buat demokrasi.

Sayyid jumianto

Sandiwara untuk naikan elektabilitas capres dari moncong putih. Sungguh lonceng 2022 jelang pemilu 2024 membuat semua simpatasan kwatir tentang "kekalahan partai mercy" seakan diambang matanya. Semua orang tahu presiden J incumbent saat ini adalah jabatan terakhirnya. Keluarga mak banteng belum "ngelus-elus pedet "baru karena mak banteng belum juga putuskan apakah dari dalam keluarganya atau "adopsi " anakan banteng dari luar kandang.

Kadang politik memang diluar nalar "tidak ada musuh dan kawan abadi, yang ada adalah kepentingan abadi" . Inilah yang di pikirkan mak Banteng untuk putuskan capres 2024 kelak yang juga untuk tetap pertahankan supresmasi keluarga Soekarno karena berkat reformasi bisa jungkalkan kekuarga cendana. Walau ekpektasi ini harus berdarah-darah untuk mencapainya. Sungguh ke khawatiran keluarga banteng akan menjadi seperti keluarga mercy tidak mereka harapkan saat ini.

Belajar dari SBY

Saat ini sudah saatnya mak Banteng harus belajar dari SBY yang partainya bisa langgeng untuk dua priode dan mengapa biasa hancur berantakan  itu harus di cermati karena terus terang tantangan saat ini pandemi covid 19 ini porak-porandakan semua lini kehidupan termasuk kepercayaan rakyat.

Apakah nanti moncong putih akan ditinggalkan wong cilik yakni rakyat yang memilihnya itulah yang nyata didepan mata karena sebuah hukum alam yang unik akan selalu hampiri parpol di era reformasi ini "kutukan kekuasaan presiden ke dua S "seakan menjadi tramuma dan harus di perhitungkan kekuatan dan kepercayaan rakyat yang berkuasa tidak bisa langgeng !

Sudah saatnya" politik umpatan" menumbuhkan ketidak percayaan elit partai harus diakhiri ini bukan masa lalu dan bukan orde baru yang "wacanakan masih krisis " maka di maklunkan bahwa  harusnya sebuah partai politik perlihatkan elegansi, kekompakan dan juga rasa memiliki setiap anggotanya bukan rasa permusuhan.

Sudah saatnya ekploir penggunaan medsos dan jaringannya untuk membuat kepercayaan rakyat tumbuh lebih banyak dan elektabilitas bisa di donggkrak untuk menarik simpati rakyat sangat menentukan karena saat pandemi covid ini jalan satu-satunya "safari politik"yang lebih murah dan pesan mudah tersampaikan karena memperkecil resiko kerumunan dan juga penularan corona, sekali lagi hentikan ",sandiwara bambang pacul vs Ganjar pranowo karena tidak baik untuk pembelajaran demokrasi kedepannya itu harapan saya.

#sebuah analisis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun