Sandiwara Bambang "pacul" vs Ganjar pranowo tidak efektif buat demokrasi.
Sayyid jumianto
Sandiwara untuk naikan elektabilitas capres dari moncong putih. Sungguh lonceng 2022 jelang pemilu 2024 membuat semua simpatasan kwatir tentang "kekalahan partai mercy" seakan diambang matanya. Semua orang tahu presiden J incumbent saat ini adalah jabatan terakhirnya. Keluarga mak banteng belum "ngelus-elus pedet "baru karena mak banteng belum juga putuskan apakah dari dalam keluarganya atau "adopsi " anakan banteng dari luar kandang.
Kadang politik memang diluar nalar "tidak ada musuh dan kawan abadi, yang ada adalah kepentingan abadi" . Inilah yang di pikirkan mak Banteng untuk putuskan capres 2024 kelak yang juga untuk tetap pertahankan supresmasi keluarga Soekarno karena berkat reformasi bisa jungkalkan kekuarga cendana. Walau ekpektasi ini harus berdarah-darah untuk mencapainya. Sungguh ke khawatiran keluarga banteng akan menjadi seperti keluarga mercy tidak mereka harapkan saat ini.
Belajar dari SBY
Saat ini sudah saatnya mak Banteng harus belajar dari SBY yang partainya bisa langgeng untuk dua priode dan mengapa biasa hancur berantakan  itu harus di cermati karena terus terang tantangan saat ini pandemi covid 19 ini porak-porandakan semua lini kehidupan termasuk kepercayaan rakyat.
Apakah nanti moncong putih akan ditinggalkan wong cilik yakni rakyat yang memilihnya itulah yang nyata didepan mata karena sebuah hukum alam yang unik akan selalu hampiri parpol di era reformasi ini "kutukan kekuasaan presiden ke dua S "seakan menjadi tramuma dan harus di perhitungkan kekuatan dan kepercayaan rakyat yang berkuasa tidak bisa langgeng !
Sudah saatnya" politik umpatan" menumbuhkan ketidak percayaan elit partai harus diakhiri ini bukan masa lalu dan bukan orde baru yang "wacanakan masih krisis " maka di maklunkan bahwa  harusnya sebuah partai politik perlihatkan elegansi, kekompakan dan juga rasa memiliki setiap anggotanya bukan rasa permusuhan.
Sudah saatnya ekploir penggunaan medsos dan jaringannya untuk membuat kepercayaan rakyat tumbuh lebih banyak dan elektabilitas bisa di donggkrak untuk menarik simpati rakyat sangat menentukan karena saat pandemi covid ini jalan satu-satunya "safari politik"yang lebih murah dan pesan mudah tersampaikan karena memperkecil resiko kerumunan dan juga penularan corona, sekali lagi hentikan ",sandiwara bambang pacul vs Ganjar pranowo karena tidak baik untuk pembelajaran demokrasi kedepannya itu harapan saya.
#sebuah analisis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H