Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jejak Amien Rais Di-"kudeta 1998" terhadap Soeharto

17 Mei 2021   20:06 Diperbarui: 18 Mei 2021   06:35 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jejak Amien Rais di "Kudeta 1998 " terhadap Soeharto
Sayyid jumianto

Tulisan saya ini  saya peruntukkan para pahlawan reformasi akan ada insyaallah tiga tulisan sampai mulai hari ini.

Peristiwa lengsernya Soeharto 20 Mei 1998 masih diingat jelas bagaimana rakyat yang tersulut oleh ide-ide para reformis turun ke jalan untuk mengakhiri periode "kediktatoran" rezim Soeharto semua bergerak demi Indonesia baru bersih dari KKN. 

Kata Reformasi sedikit beda kata dengan Revolusi tetapi sama tujuannya melengserkan target pemguasa yang sudah lama berkuasa dan tidak disukai oleh rakyat dan para oposan. 

Tulisan saya ini terpicu, sekali lagi timbul karena ternyata AR sudah sadar apa yang di cita-citakan sungguh jauh panggang dari api istilah jawanya keblondrok, mengapa saya menulis ini karena sang reformis ini sedang mengalami karma politik yang dibuatnya.

 Mengapa saya menulis jejak kudeta terhadap Soeharto bukan saya memutar kebalikan jarum jam tetapi "kudeta" berwujud reformasi dengam isyu KKN saat itu berhasil dan kita nikmati saat ini hasilnya KKN yang lebih besar dan masif juga nyata adanya.


Sungguh saya dulu salut dengan perjuangan sang begawan politik AR ini menginspurasi umum, pelajar dan mahasiswa turun ke jalan jatuhkan Orde Baru menuju Orde Reformasi.

 Sungguh saya tidak menafikan syuhada, pahlawan reformasi yang korbankan nyawa dan raga untuk lengserkan Soeharto kala itu (walau pengakuan terhadap para pahlawan reformasi ini masih samar adanya)
Saya melihat AR adalah seorang ambisius yang mengendarai zaman saat ini.


Kekecewaan AR

Sungguh nyata realita reformasi 1998 sampai sekarang nampakanya masih jauh panggang dari api sang begawan yang telah berani maju sebagai salah satu ujung tokoh reformasi kala itu sekarang nampaknya kecewa berat walau sudah ada demokratisasi disegala lini negeri ini presiden sudah gonta ganti sampai ke tujuh tetapi di rasa ada yang salah menurut pandangan AR ternyata KKN baru semakin nyata kritiknya terhadap pemerintah yang ada dengan konsekwensi di depak dari partainya sendiri sungguh inilah ujung dari akhir karier politiknya ? 

Bukankah AR yang dulu pernah jadi ketua MPR / DPR  bukan sembarang tokoh politik yang kampium  maka dibuatlah partai baru itulah kendaraannnya yang terbaru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun