Bumi kedua Mars : Tantangan buat kita untuk lebih sadar
Sayyid jumiantoPerlombaan ke Mars sadarkan kita betapa manusia dan jin sudah "ditantang" dan diizinkan untuk eksploitasi ruang angkasa seperti yang sudah termaktub di Al Quran SuciÂ
y ma'syaral-jinni wal-insi inistaa'tum an tanfu min aqris-samwti wal-ari fanfu, l tanfuna ill bisuln
Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari
Allah).Arrahman 33
Sungguh kita sudah mencapai apa yang diinginkan umat manusia "mencari bumi baru" ketika awal tahun ini tiga wahana sekalugis dari RRC yang mewakili golongan anti Tuhan, dari Arab yang notabene mewakili Penganut adanya Tuhan, dan dari Amerika penganut sekulerisme hampir bersamasn bisa menuju planet Mars. Bumi impian umat manusia dekade ini.
Padahal Al Quran sudah "menantang manusia dan jin" untuk ekploitasi ruang angkasa. Sungguh kiranya kita harus ingat proyek Apollo Amerika berhasil mempencundangi proyek stasiun ISS Uni soviet (rusia).  Kita harus  sadari betapa agamalah yang menuntut kita dan menuntun kita kepada ilmu pengetahuan tanpa batas bukan mencari Alien dari ruang planet angkasa lain tetapi kitalah "alien" itu dan harap tahu hanya umat manusia dan jin terpilih yang bisa mempelajari, mengarungi dan menjelajah, kemungkinan menguasai adalah nyata adanya.
Setelah mars
Tiga negara berhasil mendaratkan wahana robotiknya di Mars yaitu USA, UEA, dan China  impian umat manusia untuk mencari "bumi kedua" sudah diambang mata dan ketika kita melihat suasana Planet Mars yang gersang dan tanpa tanda kehidupan sebaiknya kita instripeksi diri sebagai manusia di bumi biru ini.Â
Bahwa kejadian di Mars bisa jadi kelak menimpa bumi atau sebaliknya Mars ke depannya bisa kita Birukan dengan modal ilmu pengetahuan dan kecerdasan yang berlandaskan agama, cukup kirim robot pembangun dan juga mengirimnya untuk membumikan Mars adalah jelas kelak anak-anak cucu kita yang bisa  hukumnya wajib adanya.
Bukan kebetulan
Ketika melihat siapa yang berlomba mendapatkan bumi baru planet merah Mars seakan mewakili keyakinan umat manusia di bumi ini, sekuler, anti tuhan dan agamawan itulah yang terjadi "diperlombaan menuju Mars 2019 s.d.2020 " kemarin.
Saya menulis agar kita sadar bahwa negeri ini punya banyak potensi angkasawan muda dan juga letak strategis garis katulustiwa yang memudahkan untuk luncurkan roket atau kapal ruang angkasa tetapi semua potensi ini belum di optimalkan adalah sebuah realita juga tanpa kita sadari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H