Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar Sabar Menghadapi Segala Cobaan dari Nabi Nuh AS

3 Mei 2021   06:46 Diperbarui: 3 Mei 2021   06:59 2544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar sabar menghadapi segala cobaan dari Nabi Nuh AS


Sayyid jumianto

Puasa ini adalah puasa kedua di   tahun kedua  dimasa pandemi covid 19 puasa yang kebetulan di tahun kedua pandemi ni belum berakhir inilah  ujian untuk umat manusia. Sekarang kita sedang di uji olehNya apalagi yang membuat kita harus di uji adalah kehendakNya juga.

Virus corona ini adalah salah satu conoh ujian untuk kita dulu zaman-zaman para nabi ujianNya lebih hebat dan besar  yang kita alami sekarang ini salah satu contoh yang saya akan tulis di balik ujian harunya kita bersabar dalam menghadapinya coba kita contohkan nabi Nuh AS

Mengapa saya ambil cntoh ketauladan kangjeng Nabi Nuh As karena saat ini musibah corona yang menglobal ini seaka ingatkan saya pribadi dan ingatkan pada kita pada apa yang pernah melanda dunia ini banjir bandang global seluruh dunia ini!

Semua karena kekuasaanNya yang entah bagaimanapun kita harus tetap percaya dan taqwa apa yang sedang kita alami sekarang banjir wabah virus corona yang harus kita hadapi lahir batin dan juga segala daya upaya yang bisa kita lakukan adalah nyata dan tetap berlindung pada Allah swt.

Nabi Nuh AS adalah salah satu dari golongan Ulul Azmi yaitu adalah golongan para nabi dan rasul yang dikenal memiliki ketabahan luar biasa dalam menghadapi cobaan dan ujianNYa. Golongan Ulul Azmi ini  terdiri dari Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa As, Nabi Isa As dan Muhammad SAW.

Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun,hanya sekitar 20 orang saja yang berhasil mengikuti ajakannya untuk megikuti  keimanan kepada Allah SWT. Padahal, Nabi Nuh tak pernah lelah siang malam berdakwah malahan  keluarganya juga tidak mau beriman salah asatunya  sang istri dan anaknya yang bernama Kan'an pun tidak mau mengikuti ajaran untuk tetap beriman pada Allah swt ujian yang hebat dan di laluinya dengan tabah.

Nabi Nuh selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Saat tiba  Allah SWT memintanya untuk membuat sebuah kapal besar, Nabi Nuh menerima banyak hujatan dari kaumnya. Beberapa orang kafir kala itu bahkan mengencingi dan membuang kotoran di kapal yang tengah dibangun Nabi Nuh banyak orang yang tidak percaya akan datangnya balak dan balasan dariNya berupa hujan dan banjir bandang yang kelak akan menenggelamkan mereka.
Menerima banyak cemoohan dan tindakan tidak baik tersebut kaumnya mengejek dan tidak percaya akan balak dari Allah SWT kelak di kemudian hari.  

Nabi Nuh tetap tabah dan menjalankan perintah Allah SWT. Kemudian saat kapal itu telah jadi, Nabi Nuh lantas mengumpulkan para pengikutnya ke dalam kapal dan juga di bawa di kapal besar ini  hewan-hewan yang berjumlah  sepasang demi  sepasang demi menghindari azab banjir besar yang akan segera datang.
Ketikab  hujan lebat dan bajir bandang akhirnya datang anak dan istrinya tidak mau masuk dalam kapal besar itu dan ujian ini semakin menjadikannya tabah dan selalu tegar dalam menghadapi semua ujian dan cobaanNya. Kesabaran Nabi Nuh AS akhirnya membuat  beliau dan umatnya selamat dari azabNya.

Pelajaran yang kita petik

Berbuat baikalah dalam kehidupan in idan jangan pernah selalu mencemooh perbuatan baik orang lain dan jangan terlena dengan kehidupan dunia ini karena kita nanti lebih mencintai dunia daripada akhirat.

Terbukti bahwa kuasa Allah SWT sampai sekarang masih terbukti adanya pandemi virus korona adalah sebuah ujian dan cobaanNya dan ini masih berlangsung entah kapan berakhir walau vaksinasi sudah di lakukan dan kita menerima  kita tetap harus berusaha untuk selalu menjaga diri dan keluarga dari balak-balaknya dan murkaNYa .

Sebab virus korona ini adalah wujud lain dari "banjir global" era nabi Nuh AS di tampakannya  tanda-tanda kekuasaanNya lewat virus ini dan kita tidak mau orang baik, anak-anak kita  nanti berbuah penyesalan karena tidak mematuhi protokol kesehatan dan abai membuat virus ini semakin kebal dan berkembang biak menghancurkan umat manusia di muka bumi.

#tafakur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun