Semua yang terjadi adalah sebuah permainan politik, sepertinya partai D sudah menemukan apa yang dinamakan "ngunduh wohing pakerti" setelah berjaya dua periode memimpin negeri ini diera presiden SBY, sekarang sudah menjadi takdir mengecil dan penuh konflik internal maupun eksternal.
Partai D terbelah menjadi dua kubu besar Kubu AHY dan kubu Moeldoko walau partai ini sudah kehilangan momentumnya tetapi nampaknya "masih legit " dan menarik untuk dijadikan kuda tunggangan, mempertahankan pengaruh, melanggengkan kekuasaan dan memperpanjang nafas bargaining politik  dengan SBY sebagsi mercusuarnya.
Realita mengapa ada banyak pihak berusaha memanfaatkannya karena partai berlambang Mercy ini "akan eksis" lagi sepeninggal kekuasaan Presiden J inilah yang tampaknya segelintir orang dengan dua faktor 2 D tergerak untuk "mengkudeta" Â karena faktor Duit dan Dekat kalangan istanalah mengapa seorang ketua KSP bapak M keroyo-royo ambil bagian dengan 2D ya duit ya faktor dengan kedekatan dengan istana
Faktor eksternal ini tampaknya turut memecah belah partai D dan ini wajar karena kuasa dan kekuasaan butuh legitimasi dan dukungan segurem apapun sebuah partai.Â
Sebanarnya inilah politik gaya negeri ini tidak pernah punya kader terbaik dan minimnya bisa dimanfaatkan oleh orang-orang tanpa keringat untuk menggoyang suatu partai dan faktor jalan pintas punya saham (,duit) bisa belikan jaket dan kaos beres minim perjuangannya bukan saja partai D, juga sekelas PAN, PPP serta PKB pernah alami ini semua dan akhirnya di legitimasi kemenhuhamlah membuat mulus sempalan dan kader tanpa keringat ini adalah sebuah realita sekarang.
Faktor internal
Nampaknya bebasnya Anas urbaningrum, Angelia sondakh, dan Nasarudin semakin nyata apa yang dulu ditutupi akan tersibak kenapa kader terbaik partai ini "dikorbankan" untuk sebuah perjuangan  partai apa yang dinamakan "hambalang gate" membuat ketar ketir dua kubu yang berseteru terutama kubu M dan juga kubu AHY tentunya.
Mengapa mereka dikorbankan?
Apakah benar dulu untuk memperkuat  faktor 2 D tadi mereka dikorbankan?
Siapa yang akan menampung mereka?
#partai  (D) demokrat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H