Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Balik Masker Presiden #04

24 Maret 2021   11:55 Diperbarui: 24 Maret 2021   12:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halaman 04. Seorang Nenek Penjual mie di pinggir jalan

Alsayyid Jumianto

Seorang nenek membawa setenggok bakul di punggungnya langkahnya tertatih dan sedikit tersendat dengan baju setengah kumal peluh membasah mukanya yang sudah tampak tua itu, semua orang  tidak pernah memandangnya bila berjalan di depan matanya banyak orang yang berlalu lalang tidak menghiraukan di tengah upaya pemulihan ekonomi yang ternyata begitu melambat tahun ini, banyak orang tidak meghiraukan nenek ini mencari sesuap nasi bila menawarkan dagangannya semua menolak dengan  halus "

Tahun 2022 adalah tahun yang sulit bagi Negeri Puring Gading, walaupun vaksinasi virus corona sudah semua hampir teratasi 90% tetapi rasa sulit, rasa sakit masih membekas di setiap dada penduduknya. Soal ekonomi sungguh memukul sendi-sendi yang lain tak terkecuali  itulah yang masih membuat tiarap berbagai soal yang ada  di negeri Puring Gading yang  mau bangkit ekonominya, yang sungguh berimbas pada semua yang ada.

Tiga tahun  pandemi dengan hampir lebih dua juta penduduknya terimbas langsung virus ini dan hampir melumpuhkan sendi kehidupan negeri ini sungguh semua hanya bisa berharap pada yang maha Kuasa  dan penguasa negeri ini, walau program sosial,  dan bantuan sosial teelah diberikan tetapi tekanan besar atas negeri ini belumlah berakhir.

"bila semua rakyat mau di vaksin dan menerapkan protokol kesehatan  menyeluruh maka pemulihan ekonomi nasional akan segera pulih" kata pejabat pemulihan ekono mie nasional Negeri Puring Gading Banyu nono yang berkoar, pejabat yang juga pemimpin partai Pohon gayam itu juga ketua tim pemulihan ekono mie rakyat berkoar lewat media massa dan media daring.

"Pemulihan ekonomi akan  cepat bila kita tanggap dengan apa yang di namakan penerapan protokol kesehatan yang benar dan juga jangan lupa bekerja, berusaha  secara mandiri tanpa bergantung pada pemerintah" lanjutnya berapi-api.

Negeri Puring Gading adalah salah satu negeri yang terdampak dengan pandemi corona yang mewabah di seantero dunia ini sebuah keniscayaan yang tdak akan pernah terlewatkan karena hampir semua negara  terpapar virus ini global dan menyeluruh seantero  sungguh memukul sendi-sendi ekonomi Negeri Puring Gading ini dan berdampak luas hingga tiga tahun setelah pandemi ini adalah nyata adan

Sementara semua harus bertahan hidup untuk menghindarkan pandemi ini terpuruknya ekonomi, stagnan adalaha realaita, walau hanya rakyat kecil yang masih bertahan,

Ucapan sang menteri pertanian bila impor beras dan garam di anggap salah  sepertinya juga harus melihat realita yang ada media telah menyorot dengan keras dimana beras impor tahun 2018 hanya tertumpuk di gudang dan tidak bisa di makan fanatstis 4000 ton sungguh menyakitkan hati petani bila   penguasa negeri puring gading  akhirnya mengimpor beras sungguh sesakkan dada para petani, sungguh bisahkan pengausa bapak Joyo mie mau mengerti ini awa panen raya awal mau ramadhan dan juga nanti lebaran, tidak bisakah melihat senyum para petani hari ini atau ini sebuah sistem yang tidak bisa terhindarkan hanya orang-orang di ibu kota Bogora   yang tahu tentang "permainan dagang" tingkat tinggi ini.

"semua harus mencintai produk dalam negeri, dan benci produk luar negeri"  lupa pak  atas ucapannya atau ini hanya mowe-move politik pernyatan nasionalis yang bapak Joyo mie ucapkan sebuah retorita belaka?

Sungguh ekonomi baru akan bergerak merangkak naik sebab pandemi corona ini masih membuat tiarap berbagai sektor ekonomi  negeri ini. Jabatan kedua adalah sebuah realaita  yang harus di hadapi presiden Joyo mie yang sungguh akan  banyak tantangan dari dalam dan luar negeri juga banyak tantangan dari dirinya sendiri dan dari publik dalam negeri karena kemenangan dua kali melawan pesaing utamanya sungguh seakan semua langkahnya kini tersorot mata publik, apalagi yang harus di perjuangkan adalah kepercayaan publik yang ambruk karena wabah corona yang menglobal yang sedikit menghabat program-program  yang direncanakan pada kepemimpinan keduany kali ini.

"sekali lagi saya tidak sedikitpun untuk menjadi presiden sampai ketiga kali jabatan saya cukup dua kali preiode sesua amanah Undang-undang dasar kita"

Pemerintahan pertamanya yang tanpa halangan dan berjalan mulus sehingga di percaya lagi menjabat adalh hal terbalik di pemerintahan keduanya cobaan-cobaan semakin enjadi nyata, dan sikapinya dengan selalu memakan mie kesukaannya.

"keberhasilan Joyo mie mohon tidak di samakan dengan keberhasilan presiden yang dulu, karena keberhasilan ini adalah wujud pemerintah ada dan hadir serta mendengar keluahan rakyat walau saya maklum Joyo mie sebagai presiden hanya manusia biasa syah-syah saja bila mengkritik saya sebagai presiden tetapi yang arif dan tidak hoax semua saya akan dengar "

Apakah bapak presiden Joyo mie akan mendengar penolakan petani atas impor beras ?

Sepertiny kita harus bersabar dan harus kita siapkan apa yang di namakan bapak "mie terbaik" dan inilah mengapa kita harus maklum  bila terjadi kelak ( impor ) beras kita sedikit lebih murah dari beras itu harus di sikapi dengan bijak  sambil memakan mie kesukaan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun