Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Vaksin Massal demi Kian

12 Maret 2021   17:01 Diperbarui: 12 Maret 2021   17:17 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tenda itu telah didirikan

Untuk menampung orang

Bukan seorang atau sejumlah

Ratusan

Ribuah

Panitia sudah sibuk 

Siapkan segalanya

Konon orang nomor satu dinegeri ini akan datang

Melihat rakyatnya di vaksin

Panitia semakin kalut ketika memdengar sirene

Mereka kira sudah datang

Mereka kira tidak ada yang datang

Siapan alasan dibagi beberapa shif

Hari 

Jam sudah dekati mulai

Semua gemetar

Ini taruhannya satu : kepercayaan publik!

Demu pulihnya ekonomi nasional

Semua tegang

Semua bergeragap 

Satu persatu peserta datang

Walau jumlah belum sesuai data

Siapkan sekenario kedua

Keringat bercucuran

Dihadapan orang nomor satu negeri inii

"Berapa jumlah?"

"Limaribu"

"Kok sepi??"

"Kami atur supaya tidak berkerumun'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun