Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kosong

18 Februari 2021   16:39 Diperbarui: 18 Februari 2021   16:49 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua sudah pada ujungnya

Melenggang seperti kentut di muka umum

Menutupi diri

Berbohong mencari sumber bunyi

Padahal udara busuk sudah menguar

Seperti sayembara kritik

Hadiahnya adalah 

Cari tahu teman atau lawan

Siapa  yang benar-benar domba

Bukan srigala berbulu dombo

Kosong

Peta 2024 terbuka jalan mulus lewat segala jalur dihalalkan

Tak peduli

Teman dikorbankan

Puluhan trilyun beli hati rakyat

Dengan alasan pandemi

Dana apapun di ambil bahkan dana hajipun diembat

Sementara jalan aspal desa berlubang bagai kubangan kerbau

Beda jauh dengan depan istana mulus licin bisa untuk berkaca

Kawan

Kosongkan kebencianmu  berpikirlah cetdas

Ludahkan kritikmu dimedia kesukanmu

Lepaskan penat isi perutmu di wc wc podium

Sebelum waktu berubah cepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun