"tetapi ini berbahaya kakak " kata si  putih
"kita tidak usah ajak wek-wek bisar dirumah saja nonton tv" kata kakak-kakak siputih dan emreka bermain tanpa melihat waktu dan suasanan
Tiba-tiba ketika mereka bermain di air dangkal itu tidak menyadari bahaya bahwa diatas bukit sedang hujan deras dan mereka akhirnya terbawa arus deras dan dunia seakan gelap tahu-tahu mereka sudah di rumah dan ibunya disamping mereka.
"kami kenapa bu?; tanya si kelabu pada ibunya
"dimana ini?" tanya si putih
"kok sampai rmah  tanya si merah
"rasanya kami baru bermain d sungai tadi " tanya si hitam pada ibunya
Mereka heran kok sudah sampai rumah dan ibu bercerita pada mereka
"anak-anak tadi semua terbawa arus banjir dan ada yang menolong kalian itulah si wek-wek dia sudah bisa berenang dan menolong kalian dari banjir itu " kata ibu pada mereka.
Akhirnya mereka menyadari bahwa wek-wek itu menolong mereka  dengan kemampuan berenengnya dan mereka tidak mengejek lagi beda karena dari lima anak ibu hanya satu-satunya yang bisa berenang adalah wek-wek dan itulah yang membuat mereka akhirnya rukun sampai sekarang.
Perbedaan  bukanlah halangan dalam hal saling tolong menolong sesama dan ukuran fisik bukanlah sebuah tempat untuk saling mengejek sesama kita.