Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tumbal [41] Tahun Baru, Harapan Baru #1

1 Januari 2021   15:16 Diperbarui: 1 Januari 2021   15:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tumbal [41] Tahun Baru, harapan baru #1

Konsitensi

:

Semua dengan alasan pandemi

Berangkat dari susahnya rakyat

Menentukan kejujuran dari penguasa saat ini

Mencari kebenaran sendiri  dibalik ketakutan rakyat

Mencari dan menyusuri jalan berliku

Diantara topeng-topeng alasan pandemi menikung rasa dan asa rakyat.

 Pergantian tahun adalah sebuah kilas balik kekuasaan yang terlihatn mukanya kala pergantian tahun ini, sebuah harapan impor vaksin corona sudah menjadikan semua  di negeri ini optimis untuk melihat rencana kedepan tahun 2021 ini.

"semua nampak adem di atas, walau semua seperti rumus  tebak-tebakan yang belum tentu valid tetapi vaksin sudah datang membuat harapan kita semakin menggebu untuk hidup lebih baik lagi karena hampir setahun masa kegelapan itu berlangsung seakan semua berhenti, bukan ketakutan alami, tetapi kebijakan yang menakutkanlah yang membuat orang enggan mematuhi protokol kesehatan, karena kebijakan yang setengah hati beda dari pusat dan daerah itulah yang membuat kami ragu melangkahkan kaki ini untuk menyusur jalan terang yang akan kami tempuh nantinya" tulis kakakku di buku hariannya

"semu, tetapi nyata  kak, sebuah kebijakan harusnya tetap berpihak pada rakyat bukan penguasa karena semua berpulang pada rakyat adanya sekali lagi aku menulis ini semua demi kebenaran yang akan kami cari kebenaran wasiat bapak di antara usangnya kertas-kertas buku harian  yang di tulisnya dengan rasa yang tidak bisa di bayangkan"tulisku lagi.

Pemerintah mulai refresif itulah  dugaan sebagain pihak atas di bubarnya sebuah ormas *)  yang entah mengapa selalu di curigai sebagai biang rusuh diantara ormas-orams lainnya itulah yang membuat kami seakan membenarkan dulu waktu sebuah partai atau ormas di anggap terlarang adalah sebuah keniscayaan di alam demokrasi, dulu waktu orba berrkuasa semua adalah seperti biasa dia crikan alasan pembenar untuk menyelesaikan seseorang atau organisasi tertentu tetapi diera ini hampi satu setengah tahun hanya untuk bubarkan sebah ormas yang nyata-nyata menantang pemerintah yang berkuasa saat ini.

"semua menjadi nyata dan sungguh sebuah kejadian biasa buat mereka yang berkuasa saat ini bila menentang di makarkan dan di kenakan pasal itulah mainan gaya lama Soeharto waktu berkuasa dulu" jawab kakak padaku.

Era kegelapan ini akhirnya berakhir dan semua orang menempuh era reforamasi tetapi jalannya peta kekuasaan tetap stagnan hanya gonta-ganti orang tetapi korupsi tetap nyata dan kesengsaraan rakyat tetap terlihat apalagi di era pandemi korona ini semua semakin nyata  sudah seharusnya penguasa berpihak pada rakyat dan sekaranglah waktu yang tepat diawal tahun 2021 inilah yang harusnya di tepati penguasa pada rakyatnya.

Awal tahun semua tidak akan bisa di tebak arah penguasa masih berpaku pada penanggulangan pandemi virus korona, dan  vaksin mulai berdatangan dan semua ini membuat optimisme yang lebih bagi rakyat negeri ini adalah sebuah kenyataan yang harus kita syukuri semua harus yakin pandemi ini akan berakhir sehingga semua bisa hidup seperti sedia kala waktu sebelum ada pandemi ini harapan di awal tahun ini.

Harapan

Semua berharap awal tahun ini akanlebih baik aku, kakak, dan kamu harus berprasangka baik pada penguasa sepahit apapun keadaan dan aturan yang ada harus di patuhi walau kadang tidak sesuai hati nurani kita dan malahan kita abai dan tidak menghiraukan apa itu isi aturang yang  tujuannya jelas kita harus taati, tetapi nampaknya semua sekan hanya jadi macan kertas aturan prokes banyak yang melanggar setiap daerah akan berbeda menegakkannya dan itulah kesulitan aku dan kakak untuk melangkah mencari  dan mengurai benang kusut informasi dari buku harian bapak karena semua ini adalah takdiNya yang harusnya  bisa  kita hindarkan bila takdir itu jelek dengan do'a supaya takdir itu tidak  mengenai kita tetapi ibarat nasi sudah menjadi bubur itulah perjuangan bapak sampai akhir hayatanya tidak bisa menemukan kubur kedua orang tuanya entah sampai kapan adanya.

*)FPI di bekukan tepat tanggal 30 desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun