Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ceremony

30 November 2020   07:03 Diperbarui: 30 November 2020   07:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pidato berapi-api mengelora berbusa-busa  sang presiden itu

Hadirin  semua terpukau

Tanpa bergemik menatap dan mendengar 

Seakan sejarah sang orator berulang

Menanmpilkan yang berhasil

Menyembunyikan yang tidak ada hasil

Tepuk tangan riuh menyapa menyambut sang singa podiym itu

Seakan Pucuk-pucuk mic basah tak terhiraukan.

Semua diam

"Maaf bapak anda kami tangkap"

Beberapa orang yang hadir ternganga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun