Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tumbal [22] Bukan Tanah Para Anarkis #4

13 Oktober 2020   20:05 Diperbarui: 13 Oktober 2020   20:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"tetapi UU ini melindungi pekerja kak"

"benar"

"kenyataan beda"

"benar  apanya?"

"beda yang di lindunginya dik"

Aku diam dan diam begini nasib di negeri ini demi sesuap nasi dan gaji rela  harus "akui dan tidak boleh menolak uu apapun bentuknya karena sudah di tok wakil kita karena demi melindungi pekerja dari  tekanan pengusaha Itulah nasib buruh di sini benar adanya

Aku tahu jalan pintas perjuangan kami masih berliku sejak  terkuaknya buku harian bapak  itu aku dan kakak selalu serius untuk mendapatkan momentum kekinian untuk  mencari benang lurus hilangnya kakek nenek kami di ujung 1965 itu.

"tahun diujung pemerintahan  kedua ini semakin susah  karena pandemi corona yang sudah memakan korban ratusan ribu inilah tantangan kita kedepannya dik" kata kakak padaku

Ini tentang cinta kami pad atanah air  ini yang entah sebeapa besarnya aku dan kakak tidak bisa menyampaikannya padamu cinta pada negeri yang mulai di goyang oleh kaum muda yang dulu sangat mendukung sekarang menjauh dan berubah membenci karena alasan tertentu.

Ketakutan akan hegemoni kuasa dan kekuasaan yang lepas membuat aturan yang sedikit keras dan menangkap para pemuda yang mau menyerukan kebebasan berdemokrasi adalah benar adanya.

......................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun