Mumpung
Ketika itu kakekku dalam perjalanan dari tetangga desa dengan tergopoh menyusur mbulak
Sepeda gazale itu dikendarainya dengan santai
Dihidupkan damar teplok di lampu depannya
Semua normal adanya
Sampai empat begal berusaha rampas sepedanya
Diam lari atau melawan tetap terampas
Pura-pura menyerah
Dengan sigap
Pembegal lari tunggang langgang
Ketika itu kakek berguling tiga kali
Jadi rupa harimauÂ
Itulah aji lembu sekilan
Semua jadi nyata...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H