Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aji Lembu Sekilan

5 September 2020   12:09 Diperbarui: 5 September 2020   11:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mumpung

Ketika itu kakekku dalam perjalanan dari tetangga desa dengan tergopoh menyusur mbulak

Sepeda gazale itu dikendarainya dengan santai

Dihidupkan damar teplok di lampu depannya

Semua normal adanya

Sampai empat begal berusaha rampas sepedanya

Diam lari atau melawan tetap terampas

Pura-pura menyerah

Dengan sigap

Pembegal lari tunggang langgang

Ketika itu kakek berguling tiga kali

Jadi rupa harimau 

Itulah aji lembu sekilan

Semua jadi nyata...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun