Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tresna

13 Juni 2020   22:20 Diperbarui: 13 Juni 2020   22:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tresna


:Alsayyid jumianto


Wabah corona ini tidak surutkan langkahku untuk tetap mencintaimu setulus hatiku. Ini bukan semata cinta yang tulus tanpa ada syarat buatku dan buatmu. Cinta katamu sebagaian bukan basa basi lagi tidak hirau terhalang portal penjagaan. Bukan klasik tetapi ini sungguh nyata ketika cinta ini berawal karena adanya wabah corona ini. Cinta berawal dari mata ke hati itulah alasan klise, kuno, buatku, karena cinta berawal dari portal penjagaan virus corona di gang kampungku. "Silahkan cuci tangan dulu dan jangan lupa pakai masker" begitu aku bilang ke setiap orang yang masuk gang kami. Tangan putih itu tidak pernah aku lupa putih dan bersih, dan kerling mata itulah yang buatku tak sadar betapa cantiknya wanita ini.Kukira aku hanya akan bertemu hanya saat itu saja aku sydah lupakan apakah dia cantik atau jelek dibalik cadar maskernya hanya aku yskin tangan itu putih dan jernih kerling mata itu tidak bisa aku lupakan dibalik rasa ini.

"Benarkah cinta dari mata turun kehati ?? Kuno memang tetapi nyata adanya, sejak bettemu di portak itu aku bisa dekat denganmu setulus hati ini.

Cinta kami dari portal ke hati tidak bisa kami ingkari akhirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun